Bab 14

2.7K 451 27
                                    

Sebelum lanjut, tap VOTE dulu ya

*****

"Whoah! Kamu dapet dari mana soes buahnya? Seger banget. Ini enak juga! cobain deh!"

Sejak Naura menarik tangannya untuk pergi dari hadapan Maggie, Arga belum bersuara. Ia hanya mengikuti Naura yang sejak tadi mengajaknya untuk mengambil makanan ini itu, bahkan Naura tidak peduli lagi dengan orang-orang di sekitar yang memperhatikan mereka.

Arga menatap Naura dalam-dalam. Gadis itu tak menanyakan apapun, ia tak menuntut penjelasan Arga tentang 'tiga ronde' yang Maggie katakan pada mereka tadi. Seharusnya Naura bertanya kan, ia harusnya mengomeli Arga karena Arga bahkan tidak berbuat apapun dengannya namun ia mengatakan sebaliknya pada Maggie, tapi sekali lagi. Naura tidak mengatakan apa-apa.

"Mulai sekarang panggilan aku buat kamu Ar yah, pake nama depan," kekeh Naura.

Ia berlari kecil, mengambil segelas kopi dan menyodorkannya pada Arga.

"Nih, favorit kamu," kata Naura.

Alih-alih mengambil kopinya, Arga malah memeluk Naura begitu saja tanpa kata-kata.

Naura yang terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari Arga tersenyum. Ia menjauhkan tubuh mereka dan menatap Arga kemudian berkata, "It's okay."

Menyodorkan lagi kopinya, Naura meminta Arga untuk meminumnya.

"Isi energi kamu dan semangat lagi. Inget. Acara hari ini masih panjang!" katanya.

"Oh, bonus!" kata Naura. Ia menarik tangan Arga agar mengikutinya. Matanya menelusuri setiap penjuru dan Naura tersenyum saat mendapati sebuah sekat yang memuat barang-barang yang berada di sudut ruangan. Ia menghentikan langkahnya, menatap Arga kemudian tersenyum.

Naura mengambil kopi yang Arga pegang dan menyimpannya begitu saja kemudian ia mengalungkan lehernya dan...

Chup!

Naura mengecup bibir Arga lama dan mengakhirinya dengan suara kecupan yang manis, membuat pria itu tersenyum ke arahnya.

"Gitu dong, senyum," kata Naura.

Arga mengalungkan tangannya di pinggang Naura. Tatapannya sudah kembali, Arga yang manis sudah kembali lagi ke hadapannya.

"Kamu bawa aku jauh-jauh ke sini cuman buat gini doang?" tanya Arga.

Naura mengangguk, "Masa iya mau nyium orang di keramaian, malu kali."

Arga tertawa, "Di Prambanan semua orang ciuman," katanya.

Naura menggeleng. Ia mendorong tubuh Arga dan mengambil kembali kopi yang tadi ia simpan untuk ia berikan pada Arga kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Arga. Langkahnya bahkan berubah menjadi lari kecil yang membuat Arga tertawa di belakangnya.

Dasar. Arga tahu Naura sengaja berlari kecil agar ia tak mengejarnya, tapi untuk kesekian kalinya, tingkah Naura membuat Arga tertawa dan melupakan perasaan berkecamuk yang sejak tadi mengganggunya.

Naura... dia punya sesuatu yang sepertinya Arga inginkan sejak lama. Atau malah Arga butuhkan?

****

"Apa nama klien yang pertama kali bekerja sama dengan Mandala Production?"

"Sayaaa! Saya saya! Saya mbak! Ih Mas! Saya tahu jawabannya!" Naura berteriak dengan kencang seraya mengangkat tangannya tinggi-tinggi namun sayang tubuh kecilnya membuatnya kesulitan untuk menonjol di depan orang banyak. Padahal Naura sudah lama menunggu momen ini—pembagian doorprize yang menjadi acara puncak hari ini. Sekarang sudah pertanyaan ketiga namun Naura tak kunjung mendapat kesempatan juga. Benar-benar. Padahal hadiahnya luar biasa. Pemenang pertama tadi mendapatkan sepeda, pemenang kedua mendapatkan TV 50 Inch, pemenang ketiga mendapat kulkas edisi terbaru dan kali ini. Oh sial. Naura mendengus ketika menyaksikan pemenang keempat mengambil undian dan mendapatkan AC dari panitia. Ya Tuhan! Naura juga ingin mendapatkannya.

3 SOMETHING ABOUT LOVEWhere stories live. Discover now