7 - Link Haram

7.3K 531 85
                                    

• selamat membaca •___________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• selamat membaca •
___________


*

sebelumnya, aku mau ngasih tahu kalau kosan ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan.

----------------

07 - Link Haram

°°°

"Coba aja kita berangkat pake motor, pasti bisa ketawa-ketawa," ungkap si Malik dengan ekspresi cemberutnya serasa makhluk paling menyedihkan di dunia saat kami jalan sama-sama menuju Yang Kusayang.

"Tuhan tuh ngasih manusia kaki biar kita gerak, biar bisa jalan, udah dikasih berkat malah banyak ngeluh. Warung kopi si Asti cuma seratus meter, deket." Si Hana semangat sekali menanggapi keluhan teman kosnya. "Kaki lo diminta balik sama Tuhan baru tahu rasa!"

"Ih amit-amit. Sembarangan lu kalo ngomong!" sergah si Malik dengan bola matanya yang membulat. "Maksud gua kalau naik motor ya jelas bisa ketawa-ketawalah, soalnya kita duduk di atas jokes!"

Kami semua berhenti berjalan dengan raut masing-masing mengangkat alis satu.

"Enggak lucu ya? Emang, gara-gara si Hana bawa-bawa Tuhan, gak asik!" Laki-laki yang rambutnya mulai gondrong itu mendelik. "Tuhan aja enggak bawa-bawa lu."

Kemudian Akbar si penghuni baru terkekeh, entah terpaksa atau tidak, tapi aku suka melihatnya begitu. Dia semakin ganteng kalau memperlihatkan sedikit giginya, belum lagi kaus putih yang kini dipakai semakin membuatnya berkarisma. Gelang hitam di tangan juga membuat tangannya yang sedikit berurat itu menjadi perhatianku, tidak, semua tentang Akbar sekarang menjadi perhatianku.

"Istighfar, Malik." Perintahku. "Emang lu mau dibawa sama Tuhan sekarang?"

"Ya jangan, kan gue mau ngopi." Si pemilik nama Malik yang arti namanya 'pemilik' itu merangkul teman kos barunya. Andai saja aku juga bisa begitu pada Akbar, tapi sayang keinginan ini tertahan jenis kelamin. "Bro, jujur nih ye. Gua baru nemu temen kos yang kebiasaannya ngopi pagi, ya gua suka sih ngopi tapi enggak kayak 'harus' setiap hari. Kalau lu udah biasa setiap hari?"

"Bisa dibilang begitu."

"Tapi lambung lu aman, kan? Takutnya kita-kita tiba-tiba dapet kabar lu pingsan di dalem kos kan enggak lucu kayak jokes motor."

"Malik mulut lu gue gosok keluar iblis pasti!" kesalku. Bisa-bisanya dia mengatakan hal buruk tentang Akbar sayang. Sebagai calon pacar aku harus pasang badan. "Ucapan lu kayak musuh Malaikat Raqib."

Sekarang dia malah memasang wajah cemberut seperti saat mengeluh masalah motor dan jalan kaki. Sedangkan yang lain setuju akan perlakuanku menegurnya, memang kadang tutur katanya bukan hanya sekadar dari campuran ginseng, kaus kaki bekas pakai, dan cabai merah, tapi menggunakan tambahan kuku panjang kotor yang disukai iblis.

KOSAN CERIAWhere stories live. Discover now