47 - Permainan Itu Ada Lagi

529 69 28
                                    

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. Diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. Mampir yaa!!

•••

47 - Permainan itu Ada Lagi!

•••

POV 3

•°•°•°

"Gak balik?" tanya si Rian.

Cowok itu sudah menenteng tas miliknya dari area khusus pegawai dan kini disampirkan ke pundak, helm tergantung di salah satu tangan, rambutnya mulai terlihat lepek, dia benar-benar bekerja hari ini. Melelahkan.

Sedangkan Asti masih di tempatnya. Duduk diam disertai pandangan kosong. Gerak-gerik di sekitar tidak diacuhkan, suara-suara yang menguar tidak jadi perhatian. Tubuhnya di Yang Kusayang tapi isi pikirannya berada di kosan. Ia melamun. Asti malas pulang karena hari ini akan diadakan permainan konyol yang sebelumnya mereka sepakati.

Sejujurnya Asti juga bingung kenapa ia dapat menyetujui permainan itu, walau banyak hal yang diubah dan banyak hal baik yang akan didapat--sepertinya--tapi bayang-bayang kejadian buruk yang ditimbulkan dari masa lalu masih sangat menghantui. Ia belum siap kalau harus melihat sosok warga kosan dengan sifat yang lain, tamak, meski tidak yakin akan ada jika melihat peraturan barunya.

"Cuy, gak balik?" tanya si Rian lagi.

Cowok itu sudah mengambil motornya dari garasi Om Diyat, helm hitam itu juga sudah melekat di kepala. Melihat teman kerjanya seperti kerasukan setan galau begitu membuat si Rian turun dari motor, melepas helm dan menghampiri Asti.

"Lo mau nginep di sini? Mending nginep di rumah gue aja. Takut nginep di rumah om-om begini, takut kejadian, lagi." Ada penekanan di kata "lagi" yang cowok itu ucapkan. Dia hanya merasa sempat ada kejadian buruk terakhir kali menginap di sini, walau tidak yakin itu mimpi atau bukan (note: baca Ekspedisi Warung Kopi untuk mengerti maksudnya).

"Lo aja sendiri sama nenek lo yang metal itu," ketus Asti saat mendapatkan kembali kesadarannya. "Ya gue balik lah, masa nginep. Gak mungkin. Lebih gak mungkin lagi gue nginep di rumah lo. Nanti yang ada gue dirukiyah bapak lo."

"Dih, nenek gue udah meninggal juga."

Asti menelan ludah. Ada dua poin, pertama ia lupa, kedua ia hanya bercanda soal kalimat pertamanya. Lantas setelah kecanggungan yang tercipta saat itu Asti langsung menuju ruang karyawan biasa bersiap, mengambil tas dan barang yang dibutuhkannya, lalu berniat pulang.

Masih merasa tidak enak, Asti bersikukuh akan pulang sendiri saja, tapi bukan si Rian namanya kalau tidak keras kepala. Cowok itu terus memaksa dan mendesak rekan kerjanya supaya bisa pulang berdua, naik motor. Lebih tepatnya si Rian tidak mau meninggalkan gadis itu sendirian pulang ditemani sepi, akan terluka perasaannya kalau tahu Asti begitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOSAN CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang