10 - Tegang

4.2K 451 40
                                    

• selamat membaca •____________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• selamat membaca •
____________

* sebelumnya, aku mau ngasih tahu kalau kosan ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan.

----------------

10 – Tegang

°°°

Jika biasanya pagi hari dibangunkan oleh bunyi alarm, kali ini pagiku dibangunkan oleh ocehan tidak jelas si bewok. Entah apa yang laki-laki itu katakan karena jujur saja jiwaku belum masuk sepenuhnya ke dalam tubuh. Dia sangat mengganggu kenyamanan orang lain.

Melihat jam. "Gila-gilanya, masih gelap gini udah berisik aja. Stress!"

Apa yang aku lakukan di tengah ocehan dan gedoran pintu yang dilakukan si bewok? Ya, aku tidur lagi. Bodo amatlah dia mau teriak, mau gedor pintu sampe jebol, atau mau ngajak ribut juga ayo biar tetangga pada tahu sekalian.

Generasi millenial awal itu pada belajar menghargai urusan personal sama kesehatan mental enggak sih? Seneng banget kayaknya mengganggu kenyamanan orang lain, giliran soal menyalahkan koar-koar paling depan.

Tidak lama ocehan itu mereda, kemudian hilang. Entah aku yang sudah mendapatkan kembali kantukku dan siap melanjutkan mimpi, atau memang si bewok sudah tidak ada di Kosan Ceria ditandai dengan terdengarnya pintu gerbang yang ditutup kencang. Sepertinya keduanya.

Kulihat Akbar memelukku dari belakang. "Pagi sayang."

***

"BANGUN! BANGUN!"

"DEMEN BENER MOLOR, HERAN!"

Pekikan-pekikan itu memenuhi seisi kosan sampai aku terbangun dari mimpiku menjadi istri idaman Akbar. Si bewok itu kembali lagi ke kosan menjadi mimpi buruk setelah tadi membangunkan dan sekarang kembali membangunkan lagi? Tidak capek apa?

Melihat jam. "Oh iya sih, udah waktunya bangun."

"BURU TURUN, MALES-MALESAN MULU ANAK MUDA!!"

"Mentang-mentang dah tua seenaknya banget ngatain anak muda," ocehku meski pekikan itu berasal dari luar ruangan dan sepertinya ditujukan pada para lelaki di lantai dua.

Kini giliranku, gedoran di pintu kamar mulai terdengar dipukul berkali-kali. "Sti, bangun. Cewek kok bangun siang!"

Aku yang tengah mengikat rambut ingin rasanya menyumpelkan roti jepang bekas pakai ke dalam mulutnya, untung saja aku sedang tidak datang bulan. Berani-beraninya dia ngomong cewek jangan bangun siang, terus dia pikir cowok boleh bangun siang gitu? Dasar si paling laki.

"Iya sabar!" bentakku kesal kemudian membuka pintu.

Bisa kulihat wajah berbulunya ada di depan mata dengan alis yang hampir menyatu dan tatapan sinisnya tertuju kepadaku. Si bewok benar-benar monster untuk kami para penghuni yang sangat suka menjadi diri sendiri, baru sehari saja sudah seperti uji nyali ada di tempat ini.

KOSAN CERIAWhere stories live. Discover now