30 - Dibuat Lemas Akbar

1.4K 264 30
                                    

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!

-----------------------

30 - Dibuat Lemas Akbar

•••

Seharusnya malam ini aku ceritakan apa yang menimpa si Hana pada Akbar, tapi sayangnya cowok itu belum pulang sampai sekarang. Tidak tahu ada urusan apa, dihubungi via pesan tidak ada balasan. Meributkan hal tidak penting seperti biasanya di obrolan grup pun Akbar tidak kelihatan.

Dia seperti menghilang.

Meski aku sudah cukup lelah seharian bekerja, tapi aku belum ingin masuk ke dalam kamar lalu pergi tidur seperti yang lainnya. Belum melihat atau merasakan kehadiran Akbar di sini membuatku khawatir, tidak tenang saja kalau dia yang akhir-akhir ini kesehatannya naik turun kemudian di jam-jam mau berganti hari dia masih belum juga kembali.

Niatnya tumpukan piring kotor di hadapan akan kucuci esok hari, tapi kukerjakan juga kali ini sembari menunggu Akbar datang. Akhirnya aku memasak telur milikku dan si Hana yang kemudian dibagi rata kepada si Malik dan si Wahyu yang belum makan, jadi cuciannya cukup banyak. Sebenarnya aku menyisakan satu telur, untuk Akbar, jaga-jaga kalau dia belum makan.

Sesekali aku melihat ke arah luar yang sengaja gorden terakhir belum kuturunkan sehingga lampu remang rumah Bu Kos kelihatan. Suasana sudah sepi, paling suara musik entah dari mana karena kecil kedengarannya sesekali mengelus telinga. Kumpulan Bapak-Bapak di rumah si ibu tetangga baru juga tidak kedengaran main catur lagi, tidak seperti beberapa waktu terakhir. Air keran paling nyaring bunyinya dan kini tidak ada lagi yang harus kucuci selain isi pikiran si Malik yang kotor itu.

Apa yang harus aku lakukan sekarang untuk menunggu Akbar pulang?

Apa yang haru aku kerjakan agar kantukku teralihkan?

Tidak lama pintu dibuka. Pelan.

Akbar muncul dari sana.

"Eh, belum tidur?" tanyanya.

Aku tahu dia capek sekali, tapi dia tidak berusaha menunjukkannya saja. Meski pencahayaan ruangan sudah dibuat temaram, aku masih bisa melihat bahwa tadi sebelum menyapaku rautnya sedikit sayu. Tidak memaksakan senyum seperti sekarang.

Mengangguk. "Baru beres cuci-cuci," jawabku. "Tumben baru balik. Enggak pake motor?" Aku bertanya seperti itu karena menurut penghuni kos lain dia pergi waktu pagi membawa motornya karena di parkiran tidak ada, dan saat datang tidak terdengar apa-apa.

"Bawa," jawabnya sambil berjalan mendekat lalu membuka kulkas setelah menaruh jaket di atas meja. "Enggak gue nyalain, takutnya ganggu yang udah pada tidur."

"Dari kapan? Itu yang bikin lo baru balik?"

Dia terkekeh sembari meminum air putih dalam botol. "Enggaklah, dari belokan ke sini aja. Gue baru balik karena ... karena baru bisa sekarang aja sih, Sti."

KOSAN CERIAWhere stories live. Discover now