15 - Sesama Perempuan

2.1K 384 47
                                    

• selamat membaca •____________________________⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• selamat membaca •
____________________________
⚠️

kalau mau sambil putar lagu.
direkomendasikan lagu:

1. Saudade - Kunto Aji
2. TV - Billie Eilish

Keduanya lebih mantep.
____________________________



15 - Sesama Perempuan

°°°

"Sori kalau kesannya gue enggak ngehargain perasaan kalian, tapi apa harus sekasar tadi sama Ica? Dia bilang sendiri kalau cerita aslinya enggak kayak yang Bang Adam omongin." Akbar terus membujuk kami supaya bisa berpikir kembali tentang tindakan yang kami lakukan tadi, itu karena dia tidak datang ke sini dari awal hingga kekecewaannya tidak sebanyak yang kami rasakan.

"Lo bahkan enggak tahu apa-apa soal banyak hal yang kita lakuin sebelum kedatangan lo, dan kejadian ini enggak sepele buat gue." Si Hana masih terbawa perasaan jika dilihat dari sorot matanya, ia hanya menyilangkan kedua tangan dengan duduk menyender pada punggung sofa. "Saran gue lo diem sih kalau enggak punya hal yang lebih baik buat diomongin."

"Dan ini udah nyangkut nama baik Bu Kos, Bar," jelasku membuat laki-laki itu menaruh perhatian. "Kita di sini khususnya gue udah anggep Bu Kos sebagai ibu sendiri, dan kejadian si Ica ini udah ngerugiin Bu Kos yang selama ini banyak bantu kita. Gue enggak bisa santai soal itu."

Aku tahu sejak awal cerita ini diceritakan Bu Kos kugambarkan secara menyebalkan karena super cerewet dan semangat menagih uang kos, tapi justru itu yang bikin aku sayang kepadanya. Cerewetnya dia jauh lebih baik daripada cerewet anaknya, Bu Kos meski marah tidak akan berani berbuat kasar pada penghuninya apalagi sampai mengusir dengan kata-kata tidak pantas.

Sayangnya semua sudah terjadi, Bu Kos memberikan kewenangan pada Bang Adam hingga segala keputusan yang anaknya lakukan pasti mau tidak mau Bu Kos juga setuju. Apalagi kasus si Ica ini memalukan kalau sampai ketahuan dan menyebar ke masyarakat sekitar. Kalau pun tidak diusir, aku yakin hubungan kami juga tidak akan membaik semudah itu. Gadis pendiam itu pasti bakal lebih pendiam dan banyak menghindari kami, belum tentu juga si Hana dan si Wahyu masih mau mengajaknya bicara setelah pertengkaran tadi.

Sekarang sudah dua jam dari waktu terakhir aku bicara dengan si Ica, seharusnya itu cukup untuknya siap-siap membereskan barang, tapi sampai sekarang sepertinya belum selesai. Belum lagi si Malik yang belum pulang, sudah dapat dipastikan dia akan sangat merepotkan bertanya soal kejadian apa yang terjadi di kosan, kalau sampai kurang dari satu jam lagi cowok itu masih belum sampai sudah dapat dipastikan dia tidak akan tidur di kosan.

Meski ada kejadian seperti sekarang aku yakin Bang Adam akan tetap mengecek kosan untuk memastikan tidak ada bibit kekacauan seperti biasanya dan mengunci pagar kalau sudah jamnya. Jadi kemungkinan si Ica juga harus keluar malam ini sebelum jam yang sudah ditetapkan si Bewok sebelumnya.

KOSAN CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang