33 - AKBAR BAIK TAPI KENAPA?

1.1K 217 13
                                    

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!

-----------------------

33 - Akbar Baik Tapi Kenapa?

•••

"Lagian kenapa bisa sakit sih Bu Kos. Asti kira lagi pergi-pergi ketemu calon mantu, makanya gak kelihatan dari kemaren. Kirain juga ke Garut lagi, tapi kok enggak ngabarin apa-apa ke grup. Coba kenapa enggak ngasih tahu kita-kita yang di kosan? Kenapa malah ngasih tahu si Rian?"

Kulontarkan banyak sekali pertanyaan ketika melihat si nenek pemilik kosan terbaring di ranjangnya. Rambutnya yang beruban diikat, bibirnya terlihat kering, tapi wajahnya tidak pucat. Tidak lupa emas di pergelangan tangannya masih saja menempel, padahal tidak ada yang akan melihat. Bibir keringnya malah lebih menarik perhatian daripada perhiasannya.

"Lu pikir gue apaan. Nanya satu-satu kek etdah bocah." Sedang sakit saja menyebalkan, mana mendelik sembari memijit kepalanya. Aku rasa suaraku tidak semengganggu itu. "Gue sakit tuh baru hari ini kerasanye tadi pagi. Makanya gue periksa tadi ke puskesmas. Kebeneran gue mau makan roti sele-nye abis, ya gue minta tolong si Rian. Lagian gue gak mau bikin lu pada kepikiran. Masalah lu pada aje kagak ada abis-abisnye gue lihat. Istirahat dikit juga sembuh, bisa balap lari gue nanti."

Aku refleks mengeplak tangan Bu Kos sampai membuat si Rian dan Bang Adam yang ada di ruangan ikut terkejut. lagi pula ada-ada saja nenek-nenek sering sakit pinggang begitu pake segala mau ikut balap lari, nyampe enggak malah pingsan yang ada.

"Oh iya, Bu. Kata Bapak semoga cepet sembuh," ucap si Rian.

"Bilang ke Ustaz Somat makasih ye. Kapan-kapan gue kirimin ikan."

"Iya, Bu," jawab si Rian lagi.

"Iya kapan? Kemarin kok si Asti dikasih, masa gue enggak."

Aku refleks menutup mulut karena kukira Bu Kos mau mengirimi Pak Ustaz makanan yang dimasaknya, ternyata minta. Membuat malu saja, padahal aku juga membaginya waktu itu.

"Bercanda," celetuk Bu Kos melihat si Rian yang kikuk yang kemudian disambut gelak tawa,

Aku yakin si Rian ingin menimpali dengan becandaan yang biasa kita lontarkan saat sedang di Yang Kusayang, tapi canggung karena Bang Adam menonton di sudut ruangan. Tahu sendiri pria itu galak.

Di meja samping terlihat banyak sekali buah-buahan, aku rasa kalau Bang Adam membelinya pasti tidak akan ditaruh semua di sini. Memang aku sepulang kerja langsung ke sini, tapi sepertinya sudah ada yang lebih dulu. Apa mungkin si ibu tetangga baru, dia saja baru balas pesan akan ke sini tiga puluh menit yang lalu.

"Yah, harusnya kita gak bawa buah ya Bu Kos. Udah banyak ini di sini kayak mau jualan." Mana buah-buahnya terlihat segar dan besar-besar, kemasannya juga berbeda. Tidak memakai keresek putih atau bau pasar.

KOSAN CERIATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon