cemburu

4.7K 361 7
                                    

Bisikan dari Khanza sangat berefek di kiana,waktu menjadi Anisa ia tak pernah mendengar suara berat seorang cowok,karna suara suami nya dulu tidak terlalu berat,tapi suara Khanza sangat berat dan laki banget kiana bukan nya terpesona malah merasa takut,tubuh gadis itu tiba-tiba merinding mengingat suara Khanza tanpa sadar jika dia dan Khanza sudah sampai di depan renza juga yang lain termasuk Lily.

Semua tatapan tertuju pada kiana yang masih terbengong dalam gendongan,ia masih merenungi nasib nya yang pasti akan sulit dengan perubahan Khanza.

"Kaki nya masih sakit??" Tanya renza sembari mendekati kiana.

Kiana yang tadi nya melamun menjadi kaget dengan pertanyaan renza,entah kenapa suara cowok itu tidak ada nada ketus atau enggan lagi.

Ia menatap renza polos lalu melirik orang di belakang cowok itu,ketika mata hitam nya bertemu dengan mata coklat Lily cepat-cepat ia berpaling...

"M-masih sakit kok" jawab kiana gugup,ia terpaksa menjawab masih sakit,karna genggaman Khanza di tubuh nya mengerat seakan harus di jawab seperti itu.

"Kiana i-itu kan hanya keseleo gak patah,jadi kamu gak harus di gendong terus" ucap Lily takut-takut...

Kiana menatap Lily yang menunduk seakan takut padanya,padahal kiana lah yang takut dengan Lily apa lagi tatapan Lily di UKS kemaren,jujur tatapan Lily di UKS waktu itu membuat tubuh kiana bergetar ketakutan,mata coklat menatapnya tajam seakan ingin membunuhnya...

Tapi sekarang kiana heran melihat sikap Lily,bicara seakan takut dan tertindas,,, kiana mengerti gadis seperti Lily pasti bermuka dua.

Sistem melihat kedua gadis itu hanya menatap saja,ia sedikit ragu dengan majikan nya karna kiana asli polos sedangkan Lily sok polos,ia berdo'a saja semoga nona nya tak kesulitan menghadapi gadis itu.

"Kaki aku memang gak sakit lagi,jalan pun udah gak terlalu pincang,,, kak Khanza aja yang lebay pake gendong aku segala" jawab kiana dengan nada menyalahkan,ia tidak berniat melawan Lily malah ia akan mendukung Harem cewek itu kecuali 1 orang, dia gak mau orang itu masuk ke Harem Lily...

"Jadi salah gue??" Tanya Khanza datar.

Kiana menatap kelain arah tak mau menatap muka datar Khanza...

"I~iya kan!"

"Kamu bisa kan jalan sendiri,nanti kak Khanza capek" ucap Lily tidak senang namun di tutupi wajah tersenyum nya.

"Iya bener,kak turunin,, aku bisa kekelas sendiri" pinta kiana yang tidak di turuti Khanza.

Kiana hanya bisa menangis dalam hati melihat tingkah Khanza,ia juga gak mau di gendong seperti sekarang tapi gak bisa berbuat apa-apa,ia juga takut dengan mata orang-orang di sana seakan ingin menguliti nya...

"Sini biar gue yang bawa kiana" pinta renza ia ingin meraih kiana di gendongan Khanza namun di tolak.

Lagi-lagi para murid syok dengan perbuatan mahluk tampan itu...

"Kak, kiana di turunin aja dia kan udah bilang kalo udah gak sakit,,, kalo di gendong terus nanti bahu kakak pegal,kiana kan berat" ucap Lily berjalan ke depan Khanza.

Kiana yang mendengar ucapan Lily menggangguk cepat namun tidak lama ia melotot,mata bulat nya menatap tidak suka dengan ucapan Lily,satu sisi dia khawatir dengan Khanza di satu sisi menghina kiana...

Kiana cemberut sembari menatap tajam Lily yang dimana sangat imut di mata orang lain...

Renza melihat itu tersenyum kecil,kiana yang sekarang seperti kucing yang siap mencakar...

'imut'

'kiana??"

'dia kan?.... Kiana!'

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now