menjauh

776 118 25
                                    

Seperti biasa suasana sekolah tetap sama penuh kericuhan murid-murid,namun beda dengan perasaan kiana yang sedikit tenang apa efek di skor nya Lily,hingga Kiana merasa hari ini sedikit berbeda.

Hari ini seminggu peristiwa di taman,dimana ia masih ingat ajakan pacaran dari Davin,sampai sekarang ia belum menjawab cowok itu di tambah kiana masih mengingat ucapan Faldo,meski ia tak mengharap apa pun tapi ucapan Faldo begitu sakit untuk ia terima.

Benar sih dia tidak berharap Faldo akan bersikap baik pada nya,tapi bisa kah dia sedikit berbohong untuk menyenangkan hati kiana,ia menaruh perhatian pada cowok itu agar bisa terus dekat setidak nya mengobat rindu pada suami nya.

Namun jawaban Faldo membuat nya semakin sadar di antara mereka memiliki perbedaan,perbedaan yang sangat jauh....

Tak

"Fokus sayang!!"

Kiana terperanjat mendapat pukulan di dahi nya menggunakan pena,ia menatap sang pelaku dengan wajah cemberut,membuat orang itu tersenyum tipis sedang kan teman yang lain menatap nya syok.

Saat ini kelas kiana mengadakan belajar kelompok terdiri dari 4 orang,kelompok kiana berisi dirinya,khanza,Amira dan zolan.

Amira dan zolan menatap kedua nya dengan mata tak percaya,mereka sudah sering mendengar hubungan kedua nya yang semakin dekat,hanya saja melihat secara langsung seperti ini membuat mereka jadi tau kalo mereka jauh lebih dekat lagi, mungkin pacaran?? Pikir kedua nya

Yang membuat pasangan itu syok yaitu Khanza,cowok dingin dan tempramen menjadi lembut di depan kiana.

"Kek nya mereka emang pacaran deh!?" Bisik Amira pada zolan.

"Gue juga berpikiran gitu,liat muka Khanza dia senyum anjiir" balas zolan berbisik,kedua nya menatap Khanza dan kiana dengan mata kagum.

"Tapi mereka emang cocok sih" zolan mengangguk membenarkan pendapat Amira.

Suara bisik-bisik kedua nya tak di hiraukan pasangan itu,mereka juga tidak terlalu akrab dengan anak kelas nya termasuk juga kiana,tidak ada yang mau berdekatan atau temenan dengan kiana,karna dulu gadis itu terkenal sebagai pembully jadi hingga sekarang dampak nya masih ada,meski Anisa yang menepati tubuh kiana.

Bel istirahat sudah berbunyi semua murid bersiap untuk kekantin,tapi tidak dengan kiana gadis itu tetap duduk sembari menatap kotak bekalnya,jika bukan ucapan Faldo mungkin dia udah berlari menuju kelas Faldo lalu mengajak makan siang bersama,tapi untuk saat ini ia cukup malu bukan karna Faldo menolak nya,namun ia malu dengan diri nya sendiri yang begitu lancang menganggap Faldo itu sama seperti suami nya padahal cuma wajah saja yang mirip.

Pantas saja Faldo tak merasakan perasaan seperti diri nya yang menaruh perhatian,mungkin jika Faldo memiliki pacar kiana akan sakit hati, seperti suami nya yang berselingkuh akibat wajah Faldo,tapi bagi Faldo dirinya bukan lah siapa-siapa jadi tanpa ragu Faldo bilang kalo bukan urusan nya,kiana mau pacaran dengan siapa pun...

Ucapan biasa namun menusuk di hati kiana...

"Tumben belum keluar kelas,biasa nya udah lari ke kelas sebelah makan siang bareng waketos?!"

Kiana menoleh pada Khanza yang menatap nya datar,ia kembali menunduk menatap bekal nya seraya menggeleng pelan.

"Kenapa?? Ada masalah??" Tanya khanza penasaran,karna baru kali ini melihat kiana tak menghampiri faldo biasa nya gadis itu sudah menghilang.

"Gak ada masalah apa-apa kok kak!!" Jawab kiana tersenyum.

"Bener?"

Gadis itu mengangguk mantap meyakinkan.

"Ya udah kita kekantin yuk, kata risky Raisa nungguin kamu disana" ajak Khanza meraih tangan kiana,gadis itu mengangguk lalu mengikuti langkah Khanza.

💫💫💫💫

Disisi lain Faldo berdiri tegak di dekat jendela sembari menggenggam buku,visual seorang wakil ketua OSIS sangat bersinar dan menyilaukan,keanggunan serta ketegasan di setiap gerakan nya sangat mempesona,meski ia seorang cowok tapi aura nya sangat bermartabat.

"Ini sudah seminggu!!" Batin nya menatap luar jendela.

Sebenarnya kejadian di taman tidak pernah ia lupakan,dimana Davin menyatakan perasaan tepat di depan mata nya,yang lebih mengejutkan nya cewek itu adalah kiana,ia tau jika Davin menaruh perhatian pada kiana tapi ia tidak menyangka Davin mengatakan perasan nya begitu cepat.

Ia tidak tau kapan kedua nya dekat namun melihat mata Davin saat menatap kiana,membuat nya gelisah bahkan denyut jantung nya tak normal kala mengetahui kedua nya akrab.

"Kak jangan dengerin,Davin gak serius kok bilang gitu, dia cuma main-main doang"

Bahkan gadis itu menjelaskan semua nya,dan itu membuat dia merasa lega
Tapi kenapa dalam seminggu ini kiana seolah menjauhi nya,apa yang sudah ia lewat kan??

Faldo melihat jam di pergelangan tangan nya yang menunjukan,kalo sekarang jam istirahat sedang berlangsung,ia bergegas keluar ruangan menuju taman belakang,karna di situ lah sosok gadis cantik akan menunggu nya makan bersama,meski 1 Minggu gadis itu tidak terlihat namun ia ingin tetap menunggu kehadiran nya...

Namun setiba di sana tidak ada sosok gadis itu,hanya bangku kosong dengan angin yang bertiup sepoi-sepoi...

Faldo suka keheningan tapi sejak kapan hari ini terasa amat hening,bahkan angin saja ia dapat mendengarkan Saking sepi nya...

5 menit

10 menit

15 menit

Waktu terus berjalan sampai jam istirahat habis,tapi kiana tak kunjung datang bahkan Faldo menatap sekitar mencari keberadaan gadis itu.

Faldo beranjak dari duduk nya ia sudah mendengar lonceng jam kedua berbunyi,ia tidak mungkin terus duduk di sini apa lagi tidak tau sampai kapan ia harus menunggu...

Langkah Faldo terhenti mata hitam tajam menatap lurus ke depan sana,dimana sosok yang ia pikirkan kini berjalan sembari bergandengan tangan dengan cowok lain,ia juga tau kedekatan gadis itu dengan beberapa cowok lain nya,tapi sejauh ini gadis itu tidak menunjukan ketertarikan kepada orang lain,hanya kepada nya lah kiana menunjukan ketertarikan,namun apa yang dia lihat sekarang??

Kiana berjalan sembari bergandengan tangan yang ia tau cowok itu adalah Khanza kakak tirinya,ia tidak yakin hubungan kedua nya hanya sebatas saudara,sebab tatapan Khanza ke kiana bukan lah tatapan seorang kakak kepada adik.

Sedangkan kiana terus berjalan dengan Khanza sekali-kali khanza menjahili nya.

Mata kedua nya bertemu kiana menatap Faldo terkejut,sedangkan Faldo menatap nya datar...

Melihat mata Faldo yang datar dan dingin,membuat hati kiana berdenyut sakit ia semakin sadar Faldo dan suami nya orang berbeda..

"Mungkin aku harus menjauh,agar perasaan ini gak semakin dalam" batin kiana.

"Kiana,, kenapa?" Tanya Khanza bingung sebab langkah kiana terhenti.

"Gak apa-apa kak, ayo masuk"

Kedua nya masuk kelas dengan kiana melengos dari faldo.

Entah kenapa melihat kiana menghindar membuat nya kesal.

"Dia,,,,, menghindar??"

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now