sandiwara

777 84 18
                                    

Gadis berpenampilan berantakan kini sudah berdiri tertunduk di hadapan kepala sekolah,disana ada wali kelas dan juga beberapa murid lain termasuk kiana.

Gadis bermata coklat itu melirik pada cewek yang menatap nya tajam,ia yakin cewek itu yang sudah melaporkan nya,di lain sisi kiana duduk dengan wajah sembab akibat menangis,di samping kiana ada Khanza yang setia menggenggam tangan gadis itu.

"Lilyana putriani sangat di sayangkan kami harus mencabut beasiswa mu!!" Ucap pria di balik meja itu.

Gadis itu terkejut mendengar pernyataan kepsek...

"Merusak nama baik sesama teman sekolah,melakukan penghinaan juga fitnahan terhadap teman lain dan juga mencoreng nama sekolahan ini!!" jelas kepsek melihat catatan laporan di atas meja nya.

"Pak itu semua fitnah" bantah Lily memelas.

Mata pria itu menyorot datar.
"Jadi menurut mu laporan ini semua nya salah??"

"Benar pak, mereka ingin menghancurkan saya pak, saya mohon percaya dengan saya" ucap Lily lagi.

"Lalu bagaimana dengan ini??" Kepsek memperlihatkan beberapa video dan foto yang ia dapat dari Hilda.

"Bisa kamu jelaskan??"

Lily bergerak gelisah ia tidak tau harus menjelaskan apa.

"Itu semua tidak benar pak,bapak lihat ini!!" Tunjuk Lily pada luka di wajah nya, "ini perbuatan Hilda juga kiana pak, disini saya yang korban nya"

"Harus nya Lo tau kenapa bisa di bully!!" Sahut Hilda emosi.

"Pak saya tidak melakukan itu semua, saya- saya di jebak oleh mereka!!" Mohon Lily sekali lagi.

"Saya tidak terima pak jika dia di maafkan,,, dia sudah menghina kiana juga memfitnah saya!!"

Kepsek mengangguk paham mendengar ucapan Khanza yang datar,lagi pula sudah ada bukti nya...

"Mulai sekarang beasiswa mu di cabut,kamu juga akan menjalankan hukuman atas perbuatan mu kamu di skor selama 2 Minggu!!" Ucap kepsek mutlak...

Senyum miring terbit di bibir Khanza ia amat sangat tidak suka dengan cewek caper seperti Lily,untung saja kiana berperan sebagai adiknya supaya dia bisa mengalihkan diri agar tidak tergoda oleh cewek itu.

_________

Setelah semua selesai mereka keluar dari ruangan kepsek.

"Ini akibat nya kalo Lo berani sama gue!" Ucap Hilda sinis pada Lily yang tertunduk. "Selamat menikmati neraka mu jalang!"

Kiana menatap iba pada Lily yang sudah berjalan pergi,begitu juga Hilda gadis itu tidak Sudi jika lama-lama di dekat Lily bawaan nya ingin menjambak rambut Lily sampai botak...

"Ayo kekelas" ajak Khanza lembut.

"Kak,aku boleh ngobrol sama Lily gak?" Tanya kiana.

"Mau apa lagi?? Dia udah nyakitin kamu loh"

"Tapi dia kasian kak"

"Orang seperti dia gak perlu di kasihani,itu akibat perbuatan dia sendiri jadi kamu gak perlu kasian sama dia!" Peringat Khanza.

"Kak,kiana mohon bentar aja!" Melas kiana.

Khanza menghela nafas panjang menahan kesal "nanti dia nyakitin kamu lagi?"

"Gak mungkin,,, dia gak akan berani kak"

Sekali lagi Khanza menghela nafas berat.

"Okey, tapi kalo dia nyakitin kamu jangan ragu buat teriak ya?" Ucap Khanza mengelus pipi kiana,gadis itu mengangguk cepat lalu pergi setelah di izinkan oleh Khanza.

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now