bertengkar

2.8K 267 12
                                    

Kiana tersenyum-senyum melihat bungkusan plastik di atas meja,bungkusan dari Faldo meski isi nya hanya obat flu dan buah tapi itu udah buat dia senang,waktu menjadi Anisa suami nya juga sangat perhatian saat ia sakit,bahkan rela mencari obat ke desa tetangga buat dirinya,ia jadi merasakan lagi perhatian itu meski dengan orang yang hanya mirip saja.

Sistem melihat kelakuan kiana hanya mencibir,menurutnya gadis itu terlalu lebay di kasih buah sama obat segitu senangnya,di lihat bagaimana pun itu sama sekali tidak romantis...

Tok
Tok
Tok

Pintu kamar di ketuk seseorang dari luar,namun gadis itu tetap menatap bingkisan di meja,karna ketukan itu tidak kunjung berhenti akhirnya kiana menyerah lalu berjalan untuk membuka pintu.

"Kakak!"

Kiana lumayan kaget melihat kehadiran Khanza di depan kamarnya,ia melihat jam dinding yang menunjukan jika sudah jam pulang,ia tidak sadar jika waktu sudah berlalu saking senang nya di kunjungi Faldo.

"Kakak ngapain di sini??" Tanya kiana bingung pasalnya cowok itu belum mengganti seragam nya,di tambah wajah cowok itu sedikit menyeramkan.

"Dia kenapa lagi sih?"

"Lo bohong kan sama gue??" Tuding Khanza dengan wajah marahnya.

"ah??"

"Lo bohongin gue kan?" Tuduh nya sekali lagi,kiana hanya bengong tak mengerti dengan tindakan Khanza yang datang-datang langsung menuduh nya bohong.

"Maksud kakak apa?"

"Semalam?!" Ucap Khanza geram "semalam Lo kemana?"

Tubuh gadis itu menegang dan itu di lihat oleh Khanza,emosi cowok itu mulai menyulut keterkejutan kiana sudah jelas kalo gadis itu memang berbohong.

"A-aku-

"Kemana??" Hardiknya. "Lo udah berani ya bohongin gue??"

Sekali lagi kiana menelan ludah nya tekanan Khanza benar-benar membuatnya takut,tapi ia juga bingung kenapa cowok itu segitu marah nya.

"Rizky bilang lo pulang jam setengah 10, tapi semalam jam setengah 12 Lo baru masuk rumah, 2 jam sebelum nya itu kemana?" Jelas Khanza menekan.

Kiana masih terdiam di tempat ia tidak tau harus mengatakan nya gimana.

"Apa urusan nya sama kakak?" Tanya kiana memberanikan diri,ia gak suka di kekang apa lagi oleh Khanza ia sudah mulai capek menuruti keinginan Khanza,kiana sering berdo'a agar Khanza kembali membenci nya agar ia bisa tenang,kenapa juga Khanza mengurusi nya alangkah baik nya jika cowok itu mengurusi Lily dan para Harem nya.

"Apa?"

"Urusan ku semalam gak ada hubungan nya dengan kamu kak,mau aku kemana pun itu hak ku, aku gak suka di kekang,,, di larang ini itu lah,aku punya keinginan dan aku ingin bebas, kenapa kakak gak seperti dulu?" Cecar kiana tersengal karna menahan emosi.

"Kenapa kakak seperti ini? Aku lebih baik di benci kakak dari pada di perhatikan,,, karna perhatian kakak itu membebani ku" lanjutnya menangis...

"Gue lakukan itu demi kebaikan Lo!!"

"Kebaikan macam apa??" Jerit kiana membuat Khanza terdiam.

"Kenapa baru sekarang kakak berpikiran begitu?? Kenapa gak dari dulu?? Setelah aku nyerah mengemis perhatian pada kalian?" Sekali lagi setetes air mata kiana jatuh, ia hanya ingin hidup tenang menjalani hidup sesuai keinginan nya,maka dari itu ia tak mengejar perhatian seperti kiana asli,tapi mereka malah terus melibatkan nya...

"Aku sudah berusaha kak untuk gak berurusan dengan kamu,aku sudah gak ganggu kamu lagi tapi kenapa kamu terus berada di sekitar ku? Ikut campur dengan urusan ku!!! Hiks hiks aku ingin kakak menjauh dari ku,urus saja Lily aku juga gak mengganggu nya sesuai keinginan kamu" ucap kiana menunduk,meski dirinya bukan kiana asli tapi perasaan nya sakit,entah kenapa?

Khanza mengepalkan tangan nya erat ia kesal dengan permohonan kiana,apa segitu tidak ingin nya kiana berada di dekat nya,atau keegoisan nya lah yang membuat kiana tak ingin berada di sekitaran dirinya.

"Masalah ku semalam gak ada hubungan nya denganmu" ucap kiana menghapus air mata nya.

Ia menatap lekat pada sosok tegap Khanza yang kini menatap nya dalam.

"Hidupku... berjalan bukan atas keinginan kakak"

💞💞💞💞💞

Khanza menatap layar hp nya yang gelap,ketika ia menyalakan nya terpampang wallpaper seorang gadis sedang tertidur nyenyak,gadis manis dengan pesona yang tak main-main, acap kali melihat gadis itu terus membuatnya seakan kehilangan akal,bahkan tak segan ia bersikap kasar jika gadis itu berdekatan dengan orang lain.

"Lo bilang apa? Hidup Lo berjalan bukan keinginan gue? Hah?? Hahahahaha" tawa nya keras untung saja kamar nya kedap suara.

"Hahaha kiana kiana,,, pertama kali Lo masuk kerumah ini,elo udah jadi milik gue" desis nya tajam "terus seenak nya bilang gue gak boleh ikut campur urusan Lo?"

Sekali lagi ia terkekeh geli "gak segampang itu sayang!"

Ia masih ingat 8 tahun lalu awal pertama mama nya membawa gadis kecil lebih muda 1 tahun dari nya,wajah cantik dengan mata jernih polos nya ampuh memikat diri Khanza yang berumur 9 tahun,tubuh mungil berkulit putih halus sangat menawan di mata Khanza,gadis kecil itu menatap nya polos dan berbinar tak lupa boneka kecil yang ia peluk,ia tidak tau dari mana mamanya mendapatkan mahluk cantik itu yang pasti Khanza ingin memiliki nya.

Tahun pertama kiana tinggal di rumah nya,membuat hari Khanza tak merasa sepi sebab ia memiliki kiana di rumah jika orang tua nya keluar negeri,ia juga senang kiana anak yang penurut dan imut...

Tahun ketiga di saat kiana menginjak usia 10 tahun,kecerdasan gadis itu mulai terlihat bukti nya ia dan kiana menduduki kelas yang sama,tak hayal ia senang begitu juga gadis kecil itu yang ingin bersama nya terus.

Tahun keempat Khanza jadi tau jika kecantikan kiana semakin berkembang,itu membuat nya cemas,cemas akan ada anak lain yang menyukai kiana,takut gadis itu memiliki teman laki-laki,ia juga merasa iri melihat kedekatan kiana dan sahabat nya rarenza,anak lelaki itu juga menaruh perhatian berlebihan terhadap kiana.

Tanpa banyak pertimbangan ia mengajak kiana pindah sekolah,agar jauh dari jangkauan renza meski begitu renza terus datang kerumah nya untuk bertemu kiana,walau pun begitu Khanza tak pernah mengizinkan mereka bertemu sampai memasuki sekolah menengah.

Namun keputusan nya yang menyuruh kiana sekolah bersamanya,malah membuat dirinya kesal sendiri gadis itu malah mengejar renza dan menyakiti orang lain,ia tidak masalah jika kiana menyakiti orang atau membully orang,tapi ia tidak suka alasan kiana menyakiti murid lain cuma karna renza tak memperhatikan nya.

Maka dari itu Khanza terus menyakiti kiana agar gadis itu berhenti lalu menyerah,iya itu yang Khanza inginkan lalu kenapa setelah kiana berubah tak mengejar renza tapi ia juga mendapat perlakuan tak suka oleh kiana.

Ia ingin kiana berubah lalu menempel pada dirinya saja,kenapa dia juga mendapat perlakuan cuek kiana??

Mata tajam Khanza menyorot tajam,perubahan kiana bukan dari sikap saja tapi juga dari penampilan wajah manis yang selalu menjadi fantasinya,kini dengan lancang nya orang lain juga ikut menikmati ia tidak rela jika kiana menjadi rebutan cowok lain.

Dari awal kiana datang ia sudah menginginkan gadis itu,bahkan orang tua nya saja tidak bisa melarang keinginannya, jadi dia hanya perlu waktu menaklukan kiana!! Itu rencana Khanza tanpa di ketahui kiana juga sistem,dan obsesi Khanza tidak di terapkan di novel seperti yang di ketahui oleh kiana.

Love Kiana❤️❤️❤️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ