risih

943 107 16
                                    

"AAARRRRGGHHH,,, sialan!!" Teriak seorang gadis,ia menghempaskan tas serta mengamuk di dalam kamar tidak butuh lama kamar yang semula rapi menjadi berantakan.

Sepanjang jalan pulang ia menahan amarah nya,baru sekarang ia bisa melampiaskan kekesalan yang ia tahan sedari tadi.

Mata coklat bening nya menyorot tak suka pada ruangan kecil yang sudah berantakan itu,ia benci hidup nya yang serba kekurangan ini jika bisa memilih ia tidak ingin lahir di keluarga yang miskin.

Beberapa waktu lalu ia sudah berhasil menggaet anak orang kaya,tapi sekarang orang itu malah tak menghiraukan dia,jangan kan menyapa melirik nya saja tidak.

"Aaarrgghh, aku benci hidup miskin" teriaknya sembari menjambak rambut.

Sedangkan di sisi lain kiana menulis beberapa catatan di buku,ia di temani kucing sistem nya yang setia mengelus kan kepala di tangan gadis itu.

"Tumben manja?? Pasti ada mau nya!!" Tebak kiana mengelus bulu kucing nya.

Nona hari ini anda sangat cantik.

"Eemmm udah ketebak ending nya kalo muji,,, kenapa?? Cemilan kamu habis?"

Heheh malam ini nona ada misi.

"Apa misi nya?" Tanya kiana kembali menulis.

Membelikan saya cemilan😁

"Hah??"

Iya,, misi nona membeli cemilan saya.

"Itu bukan misi tapi permintaan mu" tuding kiana mencibir.

Ada hadiah nya nona.

"Eeemm"

Nona saya tidak bohong.

Ia menatap kucing gembul yang masih mendusel-dusel pada tangan nya.

"Emang apa hadiah nya?" Tanya nya menyerah,ia memeluk kucing itu gemas.

Hadiah nya mendapatkan cowok ganteng.

"Gak minat tuh" tolak kiana.

Lumayan nona bisa di bawah kemana-mana.

"Aku gak suka cowok ganteng,suka nya cowok manis" sarkas kiana mencium kucing nya bertubi-tubi.

Sedang asik mencium kucing ada sebuah tangan melingkari perutnya,tidak lama bahu kiana terasa berat bisa dapat di tebak,seorang kiana di peluk tiba-tiba apa lagi posisi membelakangi,rasa tegang menggerayangi tubuh mungil nya.

"Kakak ngapain??" Tanya kiana mencoba lepas dari pelukan Khanza.

"Heem gini aja dulu" gumam Khanza dengan kepala di cengkuk leher kiana.

Nona si Khanza seperti nya mulai bucin pada anda.

"Diam!! Aku cukur ya bulu kamu" ancamnya melotot.

"Sayang!" Panggil Khanza seperti berbisik namun tak di hiraukan kiana,gadis itu terus mengelus kepala kucingnya.

"Sayaanngg!!" Panggil nya lagi "kok gak jawab sih!" Gerutu Khanza sedikit merajuk.

"Kakak, manggil aku?? Maaf aku kira bukan" ucap kiana tersenyum malu.

Khanza menegak kan kepala nya ia menatap wajah kiana dari samping,membuat gadis itu sedikit gugup.

"Ha-habis nya aku gak terbiasa di panggil itu" jelasnya menyengir.

"Mulai sekarang kamu harus membiasakan dengan panggilan sayang" pemuda itu kembali memeluk kiana,kali ini ia lebih erat.

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now