flashback

1.5K 157 7
                                    

Selepas mendapat kabar dari rumah Khanza langsung pulang,tak menghiraukan sahabat nya yang terus memanggil namanya,ia tak perduli hujan deras namun tetap ia terobos di hati nya hanya ingin cepat sampai,rasa khawatir terus memenuhi dadanya Khanza terus menarik gas motor nya tanpa takut kendaraan lain.

Cowok itu memarkirkan motornya secara asalan,di depan rumah mewah yang di mana terlihat glamor rumah yang ia tepati sejak ia kecil.

Namun sebelum langkah nya memasuki halaman,suara hp dari saku membuat ia harus menghentikan langkah.

"Lo dimana sekarang? Kok pergi gitu aja??" Tanya sebuah suara di sebrang telepon.

"Gue ada urusan di rumah!"

"Urusan apa??"

"Nanti gue cerita!" Jawab nya lalu mematikan telepon dan melanjutkan langkah masuk ke dalam rumah.

Dirinya di sambut oleh para pelayan yang sudah menunggu nya,ada salah satu pelayan perempuan yang sudah memiliki memar di pipi bekas tamparan.

"Tuan muda" sapah pelayan disana.

"Apa dia orang nya?" Tanya Khanza tajam.

"Iya, tuan muda, gadis ini yang sudah memberi kan racun terhadap makanan nona muda" jelas perempuan itu menunduk.

Seketika aura menekan terasa di ruangan itu,mata tajam Khanza seakan pisau angin yang menusuk tak ada yang bisa melawan tuan muda mereka,bahkan tuan besar dan nyonya besar mereka pun tidak berani...

"Kurung dan siksa dia" titah Khanza,segera di laksana kan oleh pelayan.

"Ba-bagaimana dengan nona?" Tanya pelayan itu gemetar.

Khanza tak menjawab ia meninggalkan mereka dalam diam,kaki panjang cowok itu berjalan cepat menuju kamar kiana ia tidak menyangka ada musuh di dalam mansion Dominic,bahkan mencelakai kiana.

"Gak akan aku biarkan!!"

Braakk

Pintu kamar yang tertutup ia buka dengan keras hingga dokter pribadinya terkejut.

"Tu-tuan muda" sapah dokter itu takut.

"Gimana keadaan nya?" Tanya Khanza tanpa melihat dokter itu,ia duduk di samping tubuh sang adik yang masih terpejam,wajah menor gadis itu tampak pucat dan kaku.

Jemari panjang Khanza meraih wajah pucat pias itu, sedetik mata nya terbelalak kaget ia terus memijit wajah gadis itu.

"Apa-apaan ini!!... Kiana bangun" ucap nya mengelus pipi putih itu,wajah panik Khanza sangat jelas.

"Kenapa dia gak bangun?" Hardik Khanza terus menggoyangkan tubuh kiana.

"Ma-maaf tu-tuan,no-nona sudah me-meninggal" jawab dokter itu takut.

Khanza menggeleng keras ia terus menggoyangkan tubuh kiana,berharap gadis itu bangun.

"Gak, gak mungkin,,, bangun kiana, gue bilang bangun siapa yang ngizinin Lo mati, ANJIING"  teriak Khanza tak di pungkiri hati nya hancur melihat tubuh kaku kiana.

"KIANAAA" teriak Khanza keras,ia terus menggoyang kan tubuh kaku kiana sekali-kali ia peluk, "bangun sayang,,, gue gak mau Lo ninggalin gue" racau Khanza putus asa.

______________

Khanza menggeleng saat ingatan itu kembali muncul,masa yang gak ingin terulang maka dari itu dia mencegah dengan caranya,dia juga tidak ingin menangisi kiana segitu nya,ia juga bahkan rela menghabisi orang yang sudah mencelakai kiana.

Khanza berdehem pelan kala mengingat waktu kiana sadar,bukan nya dia terharu malah menampar gadis itu dengan alasan mengganggu orang,padahal dia menampar kiana ingin menyembunyikan rasa gugup dan bahagianya,ia belum sempat minta maaf lagi.

Love Kiana❤️❤️❤️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora