Eldric || 9

86.2K 6.8K 213
                                    

Eldric memberhentikan motornya di depan Qia. Qia memperhatikan cowok itu ketika membuka helmnya.

"Mau kemana?" tanya Eldric.

"Masuk ke upil." sahut Qia ketus.

"Bisa bercanda juga ni bocah satu." ucap Eldric.

"Apa sih?! Gue tuh mau pulang, mood gue rusak gara-gara lo."

"Cie kode nih ceritanya." canda Eldric.

"Nggak jelas."

"Naik yuk, dari tadi gue ngojek kagak ada yang mau naik motor gue. Kasian motor gue yang cakep ini nggak dapet penumpang satu pun."

"Bodo amat."

"Jangan bilang bodo amet. Sini duduk di depan yuk." Eldric mengedipkan sebelah matanya.

"Nggak mau." tolak Qia.

"Terus maunya Qia apa? Terkadang suami susah untuk memahami perasaan istrinya, kalau istrinya nggak mau cerita."

"Lo ngomong apa sih?! Suami istri di bawa-bawa." kata Qia ketus.

"Belajar dari sekarang. Siapa tau nanti lo jadi istrinya Eldric." Eldric ketawa.

"Cowok gila."

Eldric tak menanggapinya serius dengan ucapan Qia yang mengatakan bahwa dirinya gila.

"Suka nih kalau cewek galak kayak ikan piranha."

Qia berdecak kesal. "Eldric lo ingetkan kalau lo pernah bilang sama gue, semoga kita nggak saling bicara ketika di sekolah dan balik lagi pada kita yang nggak saling kenal. Karena gue nggak mau. Dengan kehadiran lo malah membawa cerita baru." ucap Qia. Dia masih mengingat ketika Eldric pertama kalinya mengatakan seperti itu.

Eldric menatap pada Qia. Dia bahkan lupa ketika dia mengatakan seperti itu pada gadis cantik di hadapan nya itu.

"Lo inget kata-kata gue itu?" tanya Eldric.

"Iya. Jadi lo harus tepati ucapan lo itu."

"Beneran gue harus tepati ucapan gue. Tapi akhir-akhir ini lo juga yang malah selalu menampakan muka jelek lo di depan wajah gue. Jadi gimana dong."

"Siapa juga yang nampakin wajah gue di depan wajah jelek lo." ucap Qia dengan ketus.

"Udah deh mendingan lo jangan kenal sama gue." kata Qia lagi.

"Ahh nggak mau. Gue mau kenalan sama lo. Soal yang kemaren mendingan lo lupain semuanya ya." Eldric mengulurkan tangan nya pada Qia.

Qia hanya menaikan sebelah alisnya. Sembari melipat kedua tangan. "Maksudnya apa? Mau minta uang sama gue. Ya ampun Eldric tampang lo aja keren pake motor gede. Masa lo minta uang sama gue."

"Cewek ciri-cirik yang somplak nih." ucap Eldric sembari ketawa.

"Lo tuh yang somplak, kalau ngomong nggak pernah jelas ngaur mulu." sahut Qia tak terima.

Eldric lagi-lagi ketawa ketika melihat wajah kesal Qia.

Eldric merih telapak tangan Qia untuk menyatukan dengan telapak tangan nya. "Hay, kenalin nama saya Eldric dan---" Eldric menoleh ke kanan dan ke kiri. "Maaf gue nggak punya kembaran seperti upin dan ipin." Edric menggengam telapak tangan Qia dengan erat. "Qiandra mau nggak jadi temen nya Eldric si cowok dengan punya kebiasaan jatoh, makan coklat rasa vanilla di saat tengah malam." ucapnya.

Qia menjauhkan tangan nya dari Eldric. "Emangnya lo nggak takut kalau kenal sama gue. Akan membawa cerita baru di kehidupan lo?" tanya Qia dengan serius.

ELDRIC (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang