Eldric || 10

82.6K 6.3K 182
                                    

Rico dan Eldriana sekarang berada di tempat yang jauh dari perkotaan, tempat yang tersembunyi bisa dikatakan. Pasalnya tempat itu tak banyak orang yang tahu.

Mereka tengah duduk di rerumputan.

"Kak Rico kenapa ngajak gue ke sini?" tanya Eldriana.

"Tempat ini bagus. Meski gue tau sih, tempat ini nggak ada orang. Hanya ada kita berdua. Karena gue mau ngobrol banyak sama Ana. Tanpa ada orang yang tau." sahut Rico. Rico menoleh pada wanita di sampingnya.

Rico lebih menyukai memanggil Ana dari pada El.

"Kenapa?" tanya Ana.

"Ana tau kan. Kalau kita ketemu cuman tegur sapa doang. Kita nggak pernah ngobrol banyak."

Apa yang di katakan Rico memang benar. Mereka jika bertemu hanyalah bertegur sapa tanpa ada obrolan di antara mereka. Karena Rico merasa tidak enak dengan Eldric kakak dari Ana.

"Ana." Rico mengubah duduknya saling berhadapan dengan Ana.

"Iya kak?"

"Gue mau kasih sebuah janji."

Ana menaikan sebelah alisnya. "Janji? Janji untuk apa?"

Rico mengeluarkan lipatan kertas dari saku jaket nya.

Ana hanya memperhatikan laki-laki itu. Dengan apa yang akan Rico lakukan pada kertas putih itu.

Rico memberikan kertas itu pada Ana.

"Apa ini?

"Jangan di buka sekarang." larang Rico.

"Kenapa? Kalau nggak di buka gue nggak tau apa isi tulisan ini." ucap Ana.

"Nanti Ana akan tau isi suratnya. Tapi gue mohon, jangan dulu baca surat itu."

Ana memperhatikan wajah Rico dengan lekat. Karena sebeneranya dia ingin tau apa isi dalam kertas yang tengah dia pegang.

"Janji." Rico menujukan jari kelingkiknya pada Ana.

"Janji untuk apa?"

"Janji kalau suatu saat Ana harus mau jadi orang yang terpenting buat Rico." ucap Rico dengan nada suara halus.

"Janji adalah sebuah kata yang harus di tepati. Nanti kalau gue nggak bisa nepati janji itu. Sama aja gue nggak mengharagi dari sebuah kata janji ."

Rico menjauhkan tangan nya dari Ana.

Untuk pertama kalinya Rico mendengar lontaran kata yang cukup panjang dari mulut Ana. Yang Rico tau, Ana selalu mengucapkan kata singkat dan karena Ana lebih banyak diam.

Rico meraih tangan Ana. Membuat Ana merasa bingung dan terkejut.

"Lo tau kenapa gue nggak mau punya pacar dulu? Seperti orang-orang yang gampang banget gonta-ganti pacar?"

Ana menggeleng. Mata mereka saling menatap.

"Itu karna lo." ucap Rico halus.

"Karena gue. Maksudnya?" tanya Ana semakin di buat bingung.

"Karena lo cewek yang pertama bertamu di hatinya gue. Dan gue juga mengunci pintu hati untuk orang lain."

Ana kembali menggeleng tak paham dengan di maksud Rico.

Rico mencapit hidung Ana dengan gemas. "Kenapa dengan lo nunjukin wajah polos. Membuat gue makin sayang sama lo."

"Sa-sayang?" tanya Ana terkejut.

"Iyah! Maafin gue karena gue sayang sama lo. Sejak gue umur 8 tahun, gue malah menjanjikan sama diri sendiri kalau lo harus jadi milik gue. Meski nantinya lo nggak akan membalas perasaan gue. Gue akan tetap sama pendirian gue, kalau lo harus sama gue. Bahagia sama gue, jangan bahagia sama orang lain."

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now