Eldric || 38

49.5K 4.6K 235
                                    

Gue jamin, suatu saat Eldric akan benci sama lo. Dan selamanya Eldric akan jadi milik gue.

Kata-kata itu selalu terngiang di telinga Qia. Bisikkan dari Tabina membuat hati Qia gelisah dan takut. Ia tidak tau maksud dari ucapan yang di bisikkan oleh Tabina padanya itu apa.

"Kenapa Tabina harus hadir." gumam Qia.

Semenjak pulang sekolah sampai sekarang hari sudah malam. Eldric tak memberikan kabar padanya. Sesekali Qia melihat ponselnya yang tergeletak di tempat kasur. Namun tetap saja, tak ada pesan masuk satupun dari Eldric. Bahkan tak ada pangilan masuk dari kekasihnya.

Qia tidak tau apa yang Eldric lakukan sekarang.

"Kenapa Eldric nggak ngasih kabar sama gue." ucapnya.

"Apa Eldric sekarang lagi sama Tabina." katanya dengan lirih.

Ijinkan aku selalu setia sama kamu. Tanpa harus memberikan goresan luka di hati kamu.

Qia mengingat akan ucapan Eldric kemarin padanya.

"Gue harus percaya sama Eldric." ucap Qia.

Tapi Qia takut jika Eldric akan mengingkari ucapan nya. Baru kali ini Qia merasa benar-benar takut akan kehilangan seseorang.

Qia seperti tidak ingin kehilangan Eldric. Karena Eldric beda dari Dave. Meski Qia tidak ada maksud untuk membeda-bedakan mereka.

Namun Qia mencoba menepis semua nya yang Qia takutkan.

"Tapi kenapa gue ngerasa khawatir banget sekarang sama Eldric." ucapnya gelisah.

Qia mencoba menghubingi Eldric beberapa kali. Tapi yang Qia dapatkan hanya ada ucapan dari operator. Bahwa nomer Eldric tidak aktif.

"Ko nggak aktif. Ya ampu Eldric kamu kemana." ucapnya.

"Semoga kamu nggak kenapa-kenapa." gumamnya.

Kemudian Qia beranjak dari tempat tidurnya.

Qia meraih kertas yang di sipan di meja belajar.

Qia terkekeh dengan melihat isi kertas di dalam itu.

Isi kertas itu sebuah gambar ikan, namun mulut ikan itu sangat besar. Meski gambarnya tidak bagus. Tapi bagi Qia itu sangat lucu, yang di gambar oleh si pemiliknya. Ada pula tulisan yang membuat Qia semakin terkekeh.

Tetep jad ikan piranha yang unyu dan montok ya. Jangan jadi Qiandra yang jelek :p hahaha.

Tertanda Eldric masa depan Qia.

Seperti itulah isi tulisan yang pernah Eldric berikan pada Qia.

"Eldric ngeselin, somplak emang." ucapnya sembari tertawa kecil.

Qia kembali menyimpan kertas itu di dalam buku Diary.

Namun tiba-tiba saja Qia juga teringat akan Dave. Qia mencoba menghubungi Dave. Bagaimana pun Dave pernah hadir di hatinya. Tapi bukan berarti Qia masih sayang pada Dave.

"Ya ampun, sebenernya dia kemana sih?! Nggak aktif terus nomornya." gerutu Qia.

"Kenapa bisa barengan gini sih Eldric sama Dave ilangnya." ucap Qia bingung.

Tak lama Farza masuk ke dalam kamar Qia. "Lo udah coba hubungin Dave belum?"

Qia mengangguk kecil. "Dari tadi nomernya dia nggk aktif terus. Bahkan nomer Eldri aja nggak aktif. Kenapa ponsel mereka bisa barengan pada nggak aktif."

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now