Eldric || 31

57.6K 5.4K 552
                                    

"Sakit nggak?" tanyanya.

Qia mendongkak pada suara yang simpunya itu. Mereka saling menatap lekat.

"Eldric ngapain di sini, tadi lo kan sama dia?" tanya Qia.

"Kamu aku, jangan lo gue." pinta Eldric.

Qia mengangguk.

"Tadi k-amu sama Tabina?" tanya Qia.

Eldric mengusap kening Qia. "Eldric kan nggak mau liat Qia mataharinya aku cembuyu. Cukup aku aja yang ngerasain cembuyu. Cembuyu itu cakit, cecakit aku liat kamu sama dia." ucapnya.

"Eldric cemburu sama Qia?" tanya Qia sembari menunjuk dirinya sendiri.

Edric memasang wajah marah di buat-buat. "Iya, ada percikan api cembuyu di dalam hati. Dan percikan api itu perlahan menyambar keseluruh tubuh." sahutnya.

Qia selalu di buat kesal, tapi dia juga merasa gemas. Gemas akan Eldric kalau tengah berbicara tidak pernah serius, ada saja dalam obrolan cela candaan. Rasanya Qia ingin membuang Eldric dari atas tangga ke bawah. Atau perlu Qia membenturkan kepala Eldric ke dinding tembok. Agar Eldric memiliki pikiran yang serius dan bijak.

"Dric." Qia tersenyum miring.

"Mau bilang, sayang Eldric maafin Qia ya udah buat hatinya Eldric cembuyu. Iya kan, Qia mau bilang gitu." tatap Eldric curiga pada Qia.

Qia menggeleng. "Bukan itu, tapi boleh nggak sekali aja aku jedotin kening kamu ke tembok.  Soalnya aku mau liat kamu jadi Eldric yang serius, bukan Eldric yang konyol." ucap Qia.

Eldric malah terkekeh mendengar permintaan Qia seperti itu.

"Boleh ajah sih, tapi jangan cedih ya kalau nanti aku bakalan hilang ingatan dan ngelupain semua tentang kamu."

Qia mengangguk layaknya seorang anak kecil. "Iya gapapa ko."

"Hah!" Ekspresi wajah Eldric kaget. "Jadi beneran nih? Kamu mau jedotin kening aku?"

"Iya, tapi sayang nya aku nggak tega. Aku nggak mau kamu terluka." gurau Qia.

Eldric menoel hidung Qia.

"Tapi aku serius, aku cembuyu liat kamu sama Dave. Apalagi mamah kamu, kayaknya dia lebih suka sama Dave dari pada Aku." ucap Eldric.

Bukan hanya Eldric yang cemburu. Tapi Qia juga merasakan cemburuan melihat Eldric bersama Tabina.

"Maaf ya udah buat Eldric cemburu, mungkin mamah nggak sengaja bilang kayak gitu ke Dave."

"Iyah deh. Tapi suatu saat aku mau jujur sama kedua orang tua kita, kalau kita sama-sama saling sayang." ucap Eldric.

Qia menundukkan kepalanya. Kemudian Eldric menaikkan dagu Qia agar melihat padanya.

"Kalau orang tua kita nggak restuin?" tanya Qia.

"Kalau sampe mereka nggak restuin kita. Aku akan terus berjuang demi kamu." ucap Eldric dengan suara halus.

"Aku percaya sama kamu."

Terdengar suara seseorang bedehem di belakang Eldric. Namun mereka hanyut dalam tatapan mata mereka yang membuat keduanya tak mendengar ada seseorang yang memperhatikan nya sedari tadi.

"Romantis sekali kalian ya, berasa Ibu lagi nonton drama korea yang sangat romantis."

Qia dan Eldric saling menoleh pada guru itu. Keduanya sama-sama saling memberikan cengiran kaku.

"Ibu, ganggu kita nih." kata Eldric.

"Kalian Ibu hukum, ingat tidak ada kata membantah, kalian paham." tegasnya.

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now