Eldric || 20

71.8K 5.6K 284
                                    

"Eldric." teriak Qia.

Qiandra segera menuruni anak tangga. Melihat Eldric yang terjatuh tersungkur.

Eldric meringis kesakitan di bagian kepala. Karena benturan pada dinding sangat kuat.

"Kenapa harus jatoh sih." ucap Qia ketika sudah di hadapan Eldric.

Qia merasa kasihan pada Eldric. Dia membantu Eldric bangun dari tersungkurnya.

"Jangan alay gitu lah. Gue udah sering jatoh." ucap Eldric.

"Sakit nggak?" tanya Qia.

"Pake tanya. Ya sakit lah ikan buntel yang gendut." ucap Eldric sembari mengelus kepalanya.

Eldric mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lo tuh yang gendut, sembarangan kalau ngomong."

Eldric menggengam tangan Qia. Qia mencoba melepaskan nya. Namun Eldric tak juga melepaskannya. Sesekali Qia melihat ke arah lain.

"Mah, kepala papah sakit. Coba liat, takutnya papah hilang ingatan. Papah nggak mau sampe melupakan mamah. ucap Eldric dengan serius.

Lantas Qiandra tak bisa menahan agar tak ketawa. Namun detik itu Qiandra tertawa atas apa yang Eldric katakan.

Eldric melihat Qiandra. Dia merasa senang jika melihat Qia tertawa lepas seperti itu.

"Rasanya gue pengen tiap hari atau bahkan tiap detiknya gue liat lo ketawa seperti itu." batin Eldric.

"Jangan, pernah lo nyuruh gue buat buang perasaan gue sama lo ya." ucap Eldric, menatap pada manik mata Qia.

Qiandra menghentikan tawanya. Dia memandang Eldric. "Masalah itu udah jadi kesepakatan kita. Lo jangan mengubah yang udah di janjikan." sahut Qia.

"Tapi gue nggak pernah minta. Lagian lo sendiri yang ngomong janji." ucap Eldric.

"Eldric, please." sahut Qia.

"Qiandra." panggil Dave dari atas anak tangga.

Eldric dan Qiandra mendongkak melihat pada Dave.

Eldric menatap sengit pada Dave. Dia pun enggan melepaskan genggaman tangan di tangan Qia. Dan Dave pun melihatnya.

Dave menghampiri Qia. "Lo di apain sama dia?" tanya Dave.

"Maksud lo apa?" sahut Eldric.

Dave menjauhkan tangan Qia dari genggaman Eldric.

"Lo nggak usah lebay pake pegang tangan Qia." ujar Dave.

Eldric mengubah posisinya menjadi berdiri. Eldric dan Dave saling melempar tatapan sinis.

Seketika Eldric menunjukan senyum miring. "Mau tantangin gue adu jotos atau maen congklak nih?"

"Maen congklak lebih seru tuh." kata Dave. Balik menantang Eldric.

Qia pun berdiri. Sejujurnya Qia tak ingin melihat perkelahian di hadapan nya. Apalagi antara Eldric dan Dave.

"Eldric, please kita masuk kelas yuk." ajak Qia dengan suara pelan.

Bugh.

Satu pukulan mendarat di perut Eldric.

Eldric tak tinggal diam. Dia pun membalas memukul pipi Dave dengan kuat. Sampai-sampai tubuh Dave terhuyung.

"Eldric, Dave." ujar Qia.

Mereka menoleh pada Qia sekilas.

"Gue nggak suka lo deket sama Qia." ujar Dave pada Eldric.

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now