Eldric || 33

60K 5.2K 405
                                    

"Eldric." panggil seseorang.

Eldric melepaskan pelukkan nya. Mereka saling menengok ke bawah. Di sana berdiri seorang cowok.

Eldric hanya melihat cowok itu sekilas. Dia kembali melihat pada Qia.

"Dia selalu datang ke rumah kamu?" tanya Eldric.

Qia menoleh pada Eldric. Lalu di mengangguk kecil. "Dave mamang sering datang ke rumah, tapi kamu nggak usah takut, karna aku nggak suka sama Dave."

"Sekarang kamu nggak suka. Tapi dulu kamu pernah mencintai dia." ucap Eldric. "Tapi aku nggak akan pernah peduli sama masa lalu kamu. Yang peduli sekarang kamu udah jadi punya nya aku." ucap Eldric lembut.

Qia tersenyum manis pada kekasihnya.

Tiba-tiba kamar Qia terbuka memperlihatkan wajah Dave di sana. Dia melangkah mendekat pada Qia.

Qia turun dari balkon. Dia menghampiri Dave, Qia tidak suka dengan cara Dave yang seperti itu.

"Lo nggak sopan baget masuk kamar gue. Gimana kalau nyokap bokap gue tau." ucap Qia marah.

"Kedua orang tua lo lagi nggak ada di rumah, karna mobil orang tua lo nggak ada."

"Terus kalau kedua orang tua gue nggak ada, lo bisa masuk kamar gue gitu."

Dave menghiraukan nya. Dia menoleh sekilas pada Eldric. "Lo ngelarang gue, tapi cowok itu boleh masuk kamar lo?" tanya Dave sembari menunjuk pada Eldric.

"Eh kampret, gue dari tadi di luar bukan di dalam kamar. Gue masih menghargai gadis gue. Keluar lo dari kamar cewek gue." perintah Eldric dengan tegas.

Dave cemburu karena Qia lebih memilih Eldric. Dave ingin Qia yang dulu selalu memberikan perhatian padanya. Dave tidak suka ketika Qia menunjukkan wajah marah padanya. Dave sungguh menyesal telah menyakiti hati Qia.

Dave ingin kembali padanya. Dia tidak akan pernah rela Qia untuk orang lain.

"Heh! Berantem yuk, adek kecil gue rasanya pengen banget nih mukul orang." Eldric menunjukkan kepalan tangan nya pada Dave.

Qia yang melihatnya menggeleng pada Eldric.

Dave menghampiri Eldric dengan begitu dia keluar lewat jendela kamar Qia.

Mereka saling melempar tatapan sinis.

"Eldric please." ucap Qia dengan rasa takut.

Namun di antara mereka tak ada yang mau mendengarkan perkataan Qiandra.

"Lo, sekali lagi masuk kamar cewek gue. Gue bener-bener akan habisin lo, tapi bukan gue yang ngabisin lo. Tapi ketiga sahabat gue yang akan habisin lo." ancam Eldric.

Dave memeberika tatapan biasa. "Gue cinta pertama untuk Qia. Lo tau, kata nya sih cinta pertama itu susah buat di lupain. Jadi posisi lo di bawah dan gue di atas. Jadi," jeda Dave sembari tersenyum meremehkan pada Eldric. "Meski kita udah putus, di hati Qia masih ada nama gue." lanjutnya.

Eldric mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat, tatapan Eldric berubah menjadi sangat tajam.

Eldric menoleh pada Qia. Qia memberikan tatapan lembut pada Eldric, Qia ingin jika Eldric harus percaya padanya. Bahwa hatinya sekarang hanya ada Eldric, bukan lagi untuk Dave.

Dave hanya akan menjadi masa lalu Qia. Masa lalu yang akan tetap menjadi kenangan. Meski kenangan itu pahit dan akan menjadi bagian memory.

Eldric merasa cemburu ketika Dave mengatakan seperti itu.

Qia tersenyum manis pada Eldric. Eldric pun membalas tersenyum pada Qia.

Eldric kembali menatap pada Dave. Dia merapihkan baju Dave. "Lo memang cinta pertamanya dia. Dengan begitu gue mau bilang makasih, karna lo udah menjaga Qia buat gue." ucap Eldric. "Satu lagi, makasih lo udah ngasih luka buat Qia. Karna gue hadir untuk menyembukan luka di hatinya dia." Eldric mengedipkan matanya pada Dave.

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now