Eldric || 18

65.9K 5.7K 442
                                    

Eldric dan Qiandra sekarang berada di perjalanan. Sejujurnya Eldric tak pernah suka jika ada orang lain yang mencoba mendekati Qia.

Kedua tangan Qia melingkar di pingang Eldric. Dia juga menyandarkan kepalanya dibalik punggung Eldric.

"Mungkin gue memang sayang sama Qia. Munafik kalau gue nggak sayang sama dia." batin Eldric.

Namun tiba-tiba sebuah pesan masuk dari ponsel Eldric. Eldric memberhentikan motornya terlebih dahulu di tepi jalan.

"Kenapa?" tanya Qia sembari mengubah posisinya.

Eldric merogoh ponselnya yang ada di dalam saku seragam sekolah. Dia membuka helmnya terlebih dahulu. "Ada pesan. Kalau masih mau bersandar, bersandar aja. Gue tau ko punggung gue membuat lo nyaman." ucap Eldric.

"Nyaman dari mana, malah berisik banget." sahut Qia.

"Ko berisik? Berisik kenapa?" tanya Eldric.

"Suara detak jantung lo cepet banget bunyinya, kayak abis lari jauh aja." kata Qia.

Eldric ketawa renyah. "Itu karna lo." Eldic menoleh ke arah Qia

Qia menaikkan sebelah alisnya. "Ko gue?"

Eldric tak menjawab melainkan dia membuka notif pesan dari mamahnya.

"Aneh banget nih cowok, ngeselin juga." batin Qia.

Mamah : Kamu di mana?

Eldric : Aku nggak tau mah. Tadinya aku lagi menjelajah mencari kepingan hati yang hilang, eh tapi malah nggak bisa pulang mah. Bantu Eldric ya mah.

Mamah : Mamah serius Eldric. Cepetan pulang.

Eldric : Eldric nenenin Qia.

Eldric : nenemun Qia.

Eldric : nenensusu Qiandra.

Mamah : Astahfirullah, apa sih kamu? Ngelantur gitu.

Eldric : Eldric lagi NEMENIN Qiandra dulu mah. Astagfirullah Typo mulu nih gara-gara mamah. Wkwkw.

Mamah : Salahin mamah. Buruan pulang.

Eldric : Berasa lagi smsan sama doi yang lagi cemburu. Wkwkw.

Mamah : ELDRIC.

Eldric tak membalas pesan dari mamahnya yang barusan. Dia meyakinkan jika mamahnya tengah ngedumel.

Sesekali Eldric tekekeh. Membuat Qia yang tengah duduk di belakamg melihat Eldric dari kaca spion. Eldric pun melihat Qia dari kaca spion. Mereka sama-sama saling melempar senyuman.

"Jangan liatin cara senyum lo ke orang lain. Cukup buat gue aja." ucap Eldic.

"Apaan sih?!" sahut Qia.

Eldric kembali memakai helmnya. Kemudian Eldric melanjukan motornya.

Beberapa menit mereka sampai di tempat tujuan. Eldric dan Qia turun dari atas motor. Lalu mereka berjalan untuk sampai di tempat taman yang selalu mereka singgahi.

"Kenapa kesini? Gue mau nya pulang Eldric." ucap Qia.

Eldric melepaskan tasnya. Lalu dia melepaskan tas Qia. Lalu menyimpan tas mereka di bawah rerumputan.

Eldric meraih tangan Qia. Eldric meletakkan telapak tangan Qia di dadanya.

Qia dapat merasakan detak jantung Eldric yang memburu sangat cepat.

"Lo ngerasain apa?" tanya Eldric.

"Debaran, karna tanpa debaran atau detak jantung kita nggak bisa hidup."

ELDRIC (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang