Eldric || 35

57.5K 5.4K 401
                                    

Eldric tengah menikmati makan malam bersama kedua orang tuanya, Ana dan Tabina.

Waktu di sekolah, sampai di rumah. Tabina tidak mau berbicara pada Eldric, karena dia masih kesal dengan sikap Eldric yang berani membentaknya di depan Qiandra.

"Kalian marahan ya?" tanya Maudy pada Eldric dan Tabina.

Tabina diam tidak menjawab.

"Dia nya aja ambekan mah," sahut Eldric.

"Marahan kenapa sih?! Kalian tuh temenan nggak boleh marahan." balas Mahesa.

"Eldric ngebentak aku om, tante." ucap Tabina dengan ketus.

Eldric menoleh sekilas pada Tabina.

"Eldric ngebentak kamu? Emang kenapa sampe Eldric ngentak kamu?" tanya Maudy.

Eldric berdiri dari duduknya, sembari melihat ke arah Tabina. "Lo jangan kayak bocah deh, pake bilang ke papah mamah gue. Lo juga yang salah nggak pernah ngehargai cewek gue. Harusnya lo punya perasaan sebagai perempuan. Gue nggak suka sama sikap lo yang berlebihan sama gue, gue cuman nganggep lo itu temen, nggak lebih." ujar Eldric marah.

Mereka yang mendengar ucapan Eldric, saling menatap pada Eldric.

Mahesa, Maudy dan Ana mereka baru pertama kalinya melihat Eldric semarah itu.

"Eldric." ucap Maudy.

Eldric langsung meninggalkan makan malamnya yang belum habis. Eldric pergi dengan penuh kemarahan. Dia benar-benar tidak suka dengan sikap Tabina yang berlebihan padanya.

Dia mesuk ke dalam kamarnya.

Tak lama Tabina pun pergi juga, dia pergi menuju kamar Ana.

Mahesa, Maudy dan Ana saling memandang.

"Ana, kamu abisin makanan nya nak." kata Maudy.

"Iyah mah."

Mahesa memberikan kode pada istrinya agar menenangkan Tabina. Maudy pun mengangguk. Lalu dia melangkahkan kakinya, pergi untuk menghampiri Tabina.

Sampai di kamar Ana. Maudy melihat Tabina yang tengah memasukan baju ke dalam koper.

"Tabina mau kemana?"

Tabina menghapus air matanya dengan kasar. "Pulang tante, aku tau Eldric nggak mau aku tinggal di sini."

Maudy menyentuh pundak Tabina. "Orang tua kamu belum pulang, 5 hari lagi mereka baru pulang."

"Gapapa tante, aku pulang ke apartemen aja."

"Tabina tetep di sini dulu ya. Sampe orang tua kamu pulang."

"Tadi aku udah telepon papah, kalau papah ngebolehin aku ke apartemen."

Sebagimana Maudy melarang semakin Tabina kukuh. "Yaudah kalau itu mau nya Tabina."

Tabina mengangguk.

"Maafin sikap Eldric ke kamu ya. Mungkin Eldric lagi nggak bisa mengontrol emosinya."

"Gapapa tante aku ngerti ko." ucapnya. Tabina siap untuk pergi.

Mereka pun keluar dari kamar Ana. Lalu mereka menghampiri Mahesa.

"Tabina kamu mau kemana?" tanya Mahesa.

"Aku pulang aja om. Aku nggak enak kalau tinggal di sini."

"Lah orang tua kamu masih di luar Negeri."

"Tadi aku udah hubungi papah, kalau aku mau pulang aja ke apartemen nya papah. Kebetulan di sana ada kakak aku juga."

"Kakak? Kamu punya kakak?" tanya Mahesa kaget.

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now