Eldric || 23

61.7K 5.2K 282
                                    

Setelah Qiandra sampai di rumah. Qiandra secepatnya pergi menuju kamarnya. Qiandra menghiraukan panggilan dari mamahnya.

Sampai di dalam kamar. Qiandra tak lupa mengunci pintu kamarnya.

Qiandra berdiri di depan balkon. "Kenapa Eldric nggak bisa ngerti." gumamnya.

"Gue tau, dia sayang banget sama gue. Tapi--"

Qia menutup kedua matanya dengan telapak tangan nya.

"Maafin gue Eldric. Gue nggak bisa jujur sama lo. Semoga lo ngerti." sambungnya.

Flashback.

Ketika bel pulang sekolah berbunyi. Eldric membawa Qiandra ke kantin terlebih dahulu.

"Ngapain ke kantin. Farza pasti udah nungguin gue." ucap Qia.

"Lo punya perasaan kan. Nah gue tanya, perasaan lo ke gue kayak gimana?" tanya Eldric cepat.

Qiandra sempat terdiam sejenak.

"Enggak gimana-gimana biasa aja." sahut Qia.

"Kalau itu bener, terus kenapa mata lo berkata lain." ucap Eldric.

"Emangnya mata gue bisa ngomong."

Eldric menoel hidung Qia sekilas. "Kata orang, kalau kita natap mata seseorang lagi ngomong, kita bisa liat kalau orang itu ngomong bohong atau jujur."

"Jangan percaya." kata Qia.

"Tapi lo harus percaya sama gue. Kalau gue sayang sama lo." ucap Eldric.

Qia berajak dari duduknya. Tetapi Eldric menahan nya.

"Kenapa kalau gue bilang sayang sama lo. Lo selalu menghindar?" tanya Eldric. Sembari berdiri saling berhadapan dengan Qia.

"Karna gue tau sama status kita apa sekarang."

"Cari alasan yang masuk akal. Biar gue nggak terlalu bego soal cinta." kata Eldric.

"Nggak enak di liat sama yang lain."

"Biarin aja. Kalau mereka ikut campur, biar gue tambahin toping nya biar mereka jadi es campur."

"Serius Eldric."

"Kalau lo mau di seriusin. Lo juga harus paham sama perasaan gue."

Arza, Lanka dan Rico mereka mengintip Eldric dan Qia. Mereka mengintip di bawah kolong meja kantin. Dan posisi mereka juga tidak terlalu jauh dari Eldric.

"Si Eldric parah banget, masa sepupu mau di embat juga." ucap Arza.

"Ya gapapa lah. Kalau masalah perasaan mah nggak mandang sepupu, bahkan ada tuh lebih parahnya seorang kakak cinta sama adik kandungnya lebih parah mana tuh." ucap Rico. "Menurut gue sih sah-sah aja kalau antara Eldric sama Qia saling cinta." sambungnya.

"Iyah juga sih. Kalau Eldric lama embat si Qia. Biar si Edric ajah lah gue embat."

Arza mendorong Lanka. "Dasar bego!"

Lanka dan Rico tertawa.

Eldric tidak mengerti pada Qia. Apa salahnya dengan hati yang Eldric punya untuk Qia.

"Gue kan udah pernah bilang sama lo waktu kita di taman itu. Kalau kita nggak usah punya perasaan apa-apa atau lebih." ucap Qia.

"Jadi gini ya. Rasanya hati disakiti, untung lo yang nyakitin hati gue. Bukan gue yang nyakitin hati lo." kata Eldric.

ELDRIC (Completed)Where stories live. Discover now