Eldric || 43

57.3K 5.2K 612
                                    

3 hari kemudian.

Sekarang siswa-siswi kelas X dan kelas XI sudah siap untuk berangkat menuju puncak di daerah bogor.

Kemudian bis yang mereka tumpangi mulai melaju.

Eldric duduk bersama Tabina. Sedangkan Qia duduk bersama Dave. Meski jarak duduk mereka bersebrangan.

Arza duduk bersama Indi. Rico duduk bersama Ana dan Lanka duduk di apit bersama dua perempuan yaitu Sasi dan Farza. Lanka memang serakah namun ia hanya ingin terhidar agar salah satu dari mereka tak saling iri. Jadi Lanka mengajak mereka duduk bersamanya.

Sedangkan Friska ia duduk bersama siswi lain nya. Pandangan mata Friska mengarah pada jendela. Namun tatapan mata Friska kosong.

Sebenarnya bis yang di tumpangi Dave bukan bersama Eldric. Namun Eldric menyuruh Dave agar duduk bersama Qia. Agar Dave bisa mengawasi seseorang yang ia curigai sama halnya dengan Eldric.

Tadinya Eldric duduk bersama siswa teman sekelas nya. Namun tiba-tiba saja Tabina menyuruh cowok yang duduk bersama Eldric pindah ke tempat duduk lain. Eldric berusaha mencegahnya namun Tabina tetap memaksa.

Eldric yang duduk bersebrangan dengan Qia. Ia mencoba mencuri pandang pada kekasihnya yang tengah berbicara bersama Dave.

"Eldric, gue nggak terbiasa naik bis kayak gini. Lo tau kan biasanya gue tuh pake mobil punya gue." ucap Tabina.

"Kalau nggak terbiasa ngapain juga lo ikut, nggak usah di ribetin deh." balas Eldric dengan ketus.

Tabina memeluk lengan Eldric dengan erat. Membuat Eldric merasa risih dan ingin majauh dari Tabina makhluk menyeramkan dari pada setan yang nyata.

"Gitu banget sama gue. Waktu kecil aja lo sering banget meluk gue." ucap Tabina dengan mengkrucutan bibirnya.

"Itu waktu kita sama-sama bocah. Dan nggak tau apa-apa, udah deh lo jangan bawa masa lalu lo sama gue." ujar Eldric kesal.

Qia dan Dave mereka tengah tertawa jail melihat perdebatan antara Eldric dan Tabina.

"Cowok lo mulai kesel sama tuh cewek." ucap Dave.

"Biarin aja, gue lebih suka muka Eldric lagi kesel." sahut Qia dengan terkekeh.

Dave menoleh pada Qia. "Lo nggak cemburu?"

"Cemburu? Enggak sih biasa aja, gue kan udah percaya sama Eldric."

"Terus kenapa waktu kita masih pacaran, lo nggak pernah percaya sama gue?" tanya Dave cepat.

Seketika senyum Qia pudar. Qia tiba-tiba saja teringat akan Eldric menceritakan semuanya pada Qia bahwa Dave sesungguhnya tak pernah selingkuh bahkan menyakitinya.

Qia merasa salah paham pada Dave. Namun salah Dave mengapa ia tak pernah cerita apa yang sebenarnya.

"Dave." ucap Qia.

Dave menyentuh pundak Qia. "Nggak usah bahas lagi ya. Gue pasti bahagia kalau lo juga bahagia sama Eldric. Biar kenangan yang pernah ada antara lo dan gue jadi sebuah kenangan manis."

"Gue juga melakukan hal yang sama. Gue pun pasti menyimpan kenangan kita yang manis." ucap Qia.

Mereka saling melempar senyuman.

"Posisi gue di hati lo geser nggak sekarang?" gurau Dave.

"Geser dikit," ucap Qia dengan tersenyum.

"Iya deh gue tau, di hati lo kan udah ada Eldric sepenuhnya." kata Dave.

Eldric yang melihat kekasihnya tengah berbicara dengan Dave merasa iri. Iri karena ia tidak bisa dekat dengan Qia.

ELDRIC (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang