•23•

997 56 24
                                    

Benar saja dugaannya, tak lama kemudian Arsen keluar dengan menunggangi motor ninja yang berwarna merah berani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar saja dugaannya, tak lama kemudian Arsen keluar dengan menunggangi motor ninja yang berwarna merah berani. Aileen memejamkan matanya sejenak, berusaha untuk menetralkan emosinya yang kian memuncak. Dia tidak habis pikir lagi dengan ulah Arsen yang bikin dia hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Naik!" Arsen memberi perintah singkat.

"Oke," Aileen menyahut malas—dia lelah jika harus kembali berdebat dengan Arsen.

Setelahnya Aileen langsung berjalan mendekat ke arah Arsen dengan perasaan yang menahan kesal tentunya. Dia tidak menolak, melainkan menurut. Menolak pun percuma, karena sejujurnya Arsen bukanlah termasuk orang yang baik. Dia Arsen cowok yang tak suka jika di bangkang dan cowok yang sangat suka memaksa tentunya.

Semenjak Arsen kembali ke Indonesia, memang awal bencana bagi kehidupannya yang sudah berjalan semestinya. Bagaimana tidak? Cowok berparas tampan itu jelas tidak mau melepaskannya, atau hanya sekedar membebaskan dari kekangan yang dia buat.

Cowok itu bahkan dengan seenaknya memerintahkannya untuk melakukan ini-itu yang Aileen sendiri merasa enggan menuruti ulah Arsen yang bisa di sebut kelewatan. Dan sekarang pun Arsen selalu datang ke rumahnya, dia selalu berlaku baik jika di depan maminya Aileen.

Huh, dasar cowok bermuka dua!

o0o

Setelah membelah jalan raya yang jauh dari kata sepi, di sini lah Arsen dan Aileen berada. Di pusat kota yang sudah jelas memakan waktu saat berada di dalam perjalanan. Tempat itu tampak ramai, bahkan sangatlah ramai. Kendaraan roda empat maupun dua tak henti-hentinya berlalu di jalan raya yang jelas suaranya berhasil memekakkan telinganya.

Tetapi, mata Aileen masih terpaku pada sebuah kedai. Kedai ice cream tepatnya. Kedai itu tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu besar juga. Kedai itu di desain sedemikian rupa—hingga menghasilkan kedai yang bagus. Catnya berwarna biru muda hingga terkesan ceria. Kacanya adalah jenis kaca terang yang transparan—berhasil membuat Arsen dan Aileen mengetahui isi dalam kedai.

Aileen mengerjapkan matanya pelan, kedai itu jelas dipadati oleh remaja seusianya dan Arsen. Beberapa diantaranya, dia mengenali wajah remaja yang kini tengah berada dalam kedai. Kebanyakan dari mereka datang bersama pasangannya masing-masing. Mereka jelas teman sekolahnya—namun tentunya mereka tidak pernah menyapa satu sama lain, berhubung karena Aileen yang sejujurnya tak pandai bersosialisasi.

Dasar Arsen setan!

Sejujurnya Aileen sangatlah malu jika harus masuk ke dalam kedai ice cream itu—apalagi dengan seorang cowok yang jelas mempunyai paras tampan macam Arsen yang membuatnya memiliki fans bejibun. Aileen menyumpah serapahi Arsen didalam hati. Harusnya tadi Arsen bilang dulu jika dirinya mau membawa Aileen ke kedai ice cream.

Dia Arsen (END)Where stories live. Discover now