Chapter 18

10.5K 1.3K 9
                                    

"Hanna Kelly! Maju ke depan!" ucap Tiara yang memiliki jabatan sebagai wakil ketua ekskul seni musik. Ezra yang bertindak sebagai ketua dengan anggota-anggota inti lainnya hanya menatap dan menunggu Hanna untuk maju ke depan.

Jika kalian bingung, saat ini Hanna sedang melakukan technical meeting seperti yang di bilang oleh Tiara sebelumnya. Hanna meminta Aurin untuk menemaninya tapi Aurin berkata 'ogah' dan pergi meninggalkan Hanna. Dasar anak setan.

Sebenarnya Hanna ingin meninggalkan TM ini saat melihat Ezra. Ya, Ezra Pratama. Dengan adanya Ezra = Hanna tidak akan diterima ekskul ini karena Ezra tidak menyukai dirinya, apalagi di tambah dengan Tiara yang Hanna sampai sekarang tidak tahu apa masalah cewek itu dengan dirinya.

Baru saja TM dimulai, nama Hanna langsung dipanggil. Hanna sudah merasa ada hal yang tidak beres. Tidak bisa menolak, Hanna berjalan pelan ke depan menuju tempat anggota-anggota inti. Saat Hanna di depan, ia bisa memastikan bahwa ada lebih dari 100 orang yang mengikuti ekskul ini. Wow. Apakah ekskul ini sangat populer?

Hanna yang sudah terbiasa berada di hadapan banyak orang, merasa tidak gugup. Hanna berdiri disebelah Tiara. Perbandingan mereka langsung terlihat jelas.

"Wah emang bener ya rumornya, ternyata Hanna memang jauh lebih cantik dari kak Tiara," ucap salah satu murid.

"Hanna cantik sih sekarang, seragamnya juga keren, tapi sayang tukang bully," ucap murid lainnya.

"Eh tapi dia udah berubah loh,"

"Ah gak percaya gue, kak Ezra aja kemarin marah sama dia,"

"Untuk apa cantik tapi kelakuan kaya orang gak berpendidikan," ucap murid lain.

Tiara dan Hanna hanya bisa diam. Well, Tiara diam lebih tepatnya karena kesal. Anak-anak ini malah mengatakan bahwa Hanna jauh lebih cantik dari dirinya? Tiara pastikan mereka yang mengatakan hal itu tidak akan masuk ekskul ini.

"Diam semuanya!" teriak Ezra. Ruangan itu pun langsung hening.

"Okay, Hanna Kelly sebutkan alasan kamu mau ikut ekskul ini dan apa bakat kamu," ucap Tiara dengan senyuman ejekan khasnya itu. Saat menyebutkan kata 'bakat', Hanna bisa melihat bahwa Tiara ingin tertawa. Fix cewek ini memang membenci Hanna.

"Alasan saya ikut ekskul ini karena saya...," ucapan Hanna menggantung.

"Saya... saya mau mencari teman kak," lanjutnya. Itu memang salah satu alasan Hanna mengikuti ekskul-ekskul ini. Alasan lain nya adalah yang seperti kita tahu, yaitu untuk membuat orang percaya bahwa Hanna memang sudah berubah menjadi orang yang lebih baik lagi, tapi Hanna tidak mungkin mengatakan hal itu secara terang-terangan. Peserta yang mendengar alasan Hanna hanya bisa melongo.

"Lo gapunya temen emang? Sampe nyari kesini?" ucap Tiara.

"Ada kak, tapi saya mau cari temen yang lebih banyak lagi," Ezra yang mendengar jawaban Hanna masih memandangi anak itu dari belakang.

"Oke..., nah sekarang bakat lo apa?"

"Saya bisa main piano dan bernyanyi sedikit kak," terdengar suara murid-murid yang agak terkejut bahwa Hanna bisa bernyanyi.

"Oh ya? Coba lo nyanyi," ucap Ezra tiba-tiba dari belakang Hanna. Hanna yang terkejut dengan suara Ezra yang tiba-tiba muncul langsung menoleh ke belakang dan melihat Ezra berada persis dibelakangnya.

"Se-sekarang kak?"

"Menurut lo?" ucap Ezra malas sambil melipat tangannya di dadanya.

"Tapi..., bukannya ini TM ya kak? Berarti kita harusnya bahas tentang peraturan apa saat acara seleks—,"

"Malah ngejawab! Kalo gue suruh nyanyi ya nyanyi!" bentak Ezra kepada Hanna. Shit, berani nya anak ini meneriaki Hanna. Padahal apa yang dikatakan Hanna benar bahwa saat ini lagi TM, bukan seleksi penerimaan anggota baru ekskul ini. Rasanya aneh jika Hanna menyanyi disini. Tapi menurut Hanna ya sudahlah, toh Hanna tidak ada ruginya sama sekali.

"Iya kak saya nyanyi ya," ucap Hanna datar. Ia sudah malas menghadapi dua manusia yang terlihat sangat tidak menyukainya saat ini.

Hanna ingin bernyanyi tapi ia hampir saja menyanyikan lagu dari masa depan. Hanna mau menyanyikan lagu Ariana Grande yang berjudul sweetener yang merupakan lagu favoritnya 'dulu'. Mengingat lagu itu belum hadir di dunia ini, membuat Hanna mengurungkan niatnya.

"Ah! Gue nyanyi lagu Bruno Mars aja!" batin Hanna. Hanna ingat di masa ini lagu Bruno Mars yang berjudul Just the Way You Are sangat populer. Pasti mereka tidak akan heran saat Hanna menyanyikan lagi itu. Ezra dan Tiara sudah menatap Hanna dari tadi, menunggu suara apa yang akan keluar dari mulut Hanna.

Hanna langsung menyanyikan bagian chorus dari lagu itu.

"...When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause you're amazing
Just the way you are...,"

Hening.

Hanna melihat kearah murid-murid yang duduk didepannya dan menoleh ke arah Ezra dan Tiara yang hanya diam.

Beberapa saat kemudian terdengar suara satu tepukan tangan dari murid yang mengikuti TM tersebut dan diikuti oleh murid lainnya. Mereka menyukai nyanyian Hanna!

"Suara Hanna bagus banget gila," ucap salah satu murid.

"Ini mah bukan 'bisa bernyanyi sedikit' tapi nyanyi beneran!" ucap murid lain.

Ezra masih terdiam. Dia tidak menyangka bah suara Hanna akan sebagus itu. Padahal maksud Ezra menyuruh Hanna bernyanyi agar Hanna mempermalukan dirinya sendiri, tapi hal yang terjadi malah sebaliknya. Suara Hanna sangat merdu.

"Lu-lumayan," ucap Tiara. Hanna hanya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberikannya tepuk tangan dan pujian.

"Saya boleh duduk kembali kak?" tanya Hanna kepada Ezra yang diam saja.

"Oh...? Iya," ucap Ezra yang tersadar dari lamunannya.

"Nah sekarang ayo kita bahas hal apa aja yang harus kalian siapin untuk proses seleksi nya nanti—," ucapan Tiara terpotong saat ada murid perempuan masuk dengan nafas ngos-ngosan.

"Maaf kak saya terlambat!" ucap murid itu. Hanna melihat ke arahnya dan raut wajah Hanna berubah 180°.

"Itu.. itu..," batin Hanna.

"Baru TM aja udah telat! Siapa nama lo?" bentak Tiara kepada murid yang terlambat itu.

"Saya Seila Veyrina kak," ucap nya.

———

Akhirnya karakter Seila muncul juga! Agak lama emang, tapi aku punya alasannya kok! Makanya pantengin terus cerita ini ya! Jangan lupa vote + komentar + kritik/saran nya! Thank you semua!

xoxo, zayddan.

One More ChanceNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ