Chapter 33

6.5K 813 17
                                    

Akibat ulahnya tadi, Hanna dihukum oleh Bu Yeti. Well, Hanna sudah tahu bakal seperti ini jadinya. Sebenarnya tadi Hanna tidak tersulut emosinya, namun saat Ica membawa-bawa nama Ibunya, seketika emosinya memuncak dan ia tidak peduli dengan konsekuensi nya lagi.

Sekarang Hanna sedang mengutipi sampah-sampah yang berserakan di sekitar tempat itu sebagai hukumannya.

"Gara-gara manusia gila itu nih gue jadi kaya gini," gumam Hanna kepada dirinya sendiri. Hanna tidak sadar ia sudah berada agak jauh dari kerumunan murid-murid yang sedang menunggu giliran mereka menaiki flying fox.

Merasa berbahaya di tempat seperti itu sendirian, Hanna berencana kembali ke tempat kerumunan.  Saat ingin melangkah, ia menghirup aroma bau rokok. Bukannya mengabaikannya, Hanna malah berusaha mencari sumber bau itu, karena ia penasaran siapa yang merokok di tempat sepi seperti ini. Disitu lah Hanna melihat seorang laki-laki sedang duduk diatas sebuah batang pohon yang sudah tumbang sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya yang ternyata orang itu adalah Ezra.

Hanna langsung berlari kearah Ezra dan memukul tangannya, membuat puntung rokok tersebut jatuh dibarengi dengan ekspresi wajah Ezra yang terkejut.

"Kelly?! Lo ngapain disini?!" ucap Ezra yang panik.

"Seharusnya gue yang nanya kenapa lo ngerokok disini?!" ucap Hanna sambil menunjuk ke arah rokok yang sudah terbengkalai di tanah. "Ohh.. ternyata seorang Ezra suka merokok diam-diam ya?" ucap Hanna. Ezra terlihat khawatir. Bukan khawatir takut dihukum melainkan karena hal lain.

Hanna sendiri bingung mengapa Ezra terlihat khawatir. Padahal Ezra sepertinya bukan tipe yang takut untuk dihukum oleh guru.

"Hey santai aja kali, tegang amat," ucap Hanna sambil duduk di atas batang pohon itu. "Lo ngerokok?" tanya Hanna lagi.

"Iya," jawab Ezra.

"Uhm sorry deh kalo gitu karena gue udah jatuhin rokok lo, abisnya gue ga nyangka aja kalo lo ngerokok,"

"Ga nyangka? Kenapa?" tanya Ezra sambil melihat wajah Hanna yang duduk disamping nya.

"Gimana ya bilangnya—aura lo itu kaya orang yang gak merokok gitu, ngerti gak?" Hanna menjelaskan semampunya, yang Ezra tidak paham sama sekali.

"Enggak," jawab Ezra.

"Duh pokoknya gitu deh!"

Ezra tertawa melihat Hanna langsung menyerah menjelaskan maksud dari pernyataannya tadi. "Lo gak suka lihat cowok merokok?"

"Nope, karena menurut gue gak ada untungnya," jawab Hanna.

"Oh gitu, yaudah,"

"Hm? Yaudah apa?"

"Mau tau aja lo," Ezra menolak dahi Hanna pelan. Lalu matanya tertuju ke bungkusan sampah yang dibawa oleh Hanna.

"Lo jauh-jauh kesini malah jadi tukang sampah?" Ezra menunjuk ke bungkusan sampah di dekat Hanna.

"Ini gue lagi dihukum sama Bu Yeti!"

"Dihukum?" Hanna mengangguk, "Iya ada anak setan yang cari gara-gara sama gue," Hanna menjelaskan situasi nya kepada Ezra padahal Ezra belum bertanya sejauh itu, dari Ica yang mendorongnya sampai Ica yang menjelek-jelekkan Viona dan akhirnya insiden jambakan itu.

"Dia juga bilang gue pake pelet karena bisa buat lo sama Rio mau temenan sama gue," ucap Hanna dengan tawa yang dipaksanya.

"Kalo gue jadi lo gue bakalan lakuin hal yang sama kok," ucap Ezra dengan maksud memberikan reassurance kepada Hanna. "Lo gak ikut naik flying fox?" tanya Hanna kepada Ezra mengganti topik pembicaraan.

One More ChanceWhere stories live. Discover now