Chapter 1

37.1K 2.6K 53
                                    

"Penghargaan ini diberikan kepada... Hanna Kelly! Selamat!" tepuk tangan dari penonton mengisi studio itu. Hanna yang tidak percaya telah memenangkan penghargaan Best Fashion Design of 2020 ini pun langsung berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah panggung.

Diatas panggung, Hanna mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantunya selama ini, tipikal seseorang saat memenangkan penghargaan.

"Enggak sia-sia coretan-coretan sketsa yang berada di belakang setiap buku saya dulu pas SMA, karena coretan itulah yang selalu membuat saya termotivasi dan selalu semangat, terima kasih sekali lagi!"

Penonton tertawa dan memberikan tepuk tangan lagi kepada Hanna. Hanna memperhatikan bahwa yang memberikan dirinya tepuk tangan adalah penonton dari luar studio. Dari rekan sesama desainer tidak ada satu pun yang memberikannya tepuk tangan. Untung saja penonton dari luar studio memberikannya tepuk tangan, jika tidak pasti Hanna akan merasa malu. Hanna pun kembali ke tempat duduk nya.

Seharusnya Hanna merasa senang saat ini, tentu saja harus senang. Tapi saat ia duduk dan memperhatikan piala yang dipegangnya saat ini, Hanna tidak merasakan apa-apa. Hal itu bukan tanpa alasan.

Hanna merasa dirinya kesepian. Ya, benar. Semua pencapaiannya saat ini sebenarnya adalah hasil kerja dirinya sendiri dan support dari Ayahnya seorang, Dafa. Hanna yang saat ini sudah berumur 26 tahun tidak memiliki satu orang pun teman. Jika pun ada, itu hanya sebatas rekan bisnis atau hubungan antara pegawai dengan atasan.

"Hanna, kenapa pialanya dipandangin terus?" kata seorang wanita yang tiba-tiba duduk disamping Hanna, Hanna mengenal wanita ini bernama Sherli. Mereka saling mengenal karena Sherli merupakan salah satu klien Hanna dan merupakan organizer acara penghargaan ini. Hanna yang sadar diajak berbicara oleh Sherli disampingnya langsung menoleh dan tersenyum.

"Gak papa kok, aku cuman senang aja," ucap Hanna yang pastinya adalah bohong.

"Pasti dong, itu penghargaan paling tinggi kan? Selamat ya Hanna! Aku tahu dari pas pertama kali pake desain dari kamu kalau kamu itu ada desainer handal!" ucap Sherli.

Hanna hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepada Sherli yang telah memujinya. Penghargaan yang diterima Hanna pada malam itu merupakan penghargaan terakhir karena setelah Hanna menerima penghargaannya tadi, tidak ada lagi penghargaan yang diberikan dan acara tersebut pun selesai.

"Hanna besok lusa kita ada after party, kamu harus datang ya?" ucap Sherli kepada Hanna. Terlihat kumpulan orang-orang yang berada disana terlihat tidak suka saat Sherli mengajak Hanna. Menurut Hanna, alasan mengapa mereka seperti itu dari tadi karena adanya rumor yang beredar dikalangan desainer bahwa Hanna dulunya ada seorang bully. Karena itulah orang-orang yang sudah mendengar rumor itu langsung mengecap Hanna sebagai orang yang buruk.

Kenyataannya... Hal itu bukanlah rumor, melainkan fakta. Hanna saat SMA adalah anak yang nakal, pecicilan, dan parahnya lagi, suka membully anak lain. Mengingat masa-masa itu membuat Hanna merasa mual, mengapa dirinya bisa seperti itu dulu?

Tidak semua orang mempercayai rumor itu, well hanya satu orang, yaitu Sherli.

Hanna yang sadar bahwa kehadirannya tidak diharapkan langsung menolak ajakan Sherli secara halus.

"Maaf ya Sherli, aku lusa udah ada janji sama Papa aku, tapi kalau aku bisa nyusul aku usahain ya,"

"Yahhh... Yaudah deh semoga kamu beneran bisa nyusul ya!" Hanna hanya mengangguk. "See yaa!" ucap Sherli sambil melambaikan tangannya.

Hanna rasanya ingin cepat-cepat pergi dari studio itu karena tatapan orang yang sangat sinis terhadapnya. Hanna segera pergi dari situ dan masuk ke dalam mobilnya.

One More ChanceWhere stories live. Discover now