Haii
Call me Rahma, okay?Semoga kalian menikmati, jangan lupa tekan bintangnya ya ⭐
.
.
.
.
.Pagi yang cerah untuk memulai kegiatan seperti hari-hari biasa. Raskal sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia menyampirkan tasnya di bahu. Sejenak, ia berfikir, mencoba mengingat apa yang seharusnya ia lakukan pagi ini sebelum berangkat sekolah.
Ah gadis itu. Siapa namanya? Ya Calli! Raskal lupa untuk membangunkan gadis itu. Laki-laki jangkung itu menghela napasnya berat. Ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Dapat ia lihat Calli yang masih tertidur pulas. Raskal merasa tak tega untuk membangunkannya. Eh?
Raskal berdehem pelan guna mengurangi kegugupannya. Entah suara Raskal yang keras atau memang telinga Calli yang tajam, gadis itu melenguh pelan. Ia mengucek matanya seraya menyesuaikan cahaya mentari yang menerobos masuk ke kamar.
"Eh?!" Calli begitu terkejut mendapati Raskal yang berdiri di hadapannya. Ia berusaha mengontrol wajahnya.
"Gue mau ke sekolah. Lo kalo mau sarapan, masak aja. Bahannya ada di kulkas,"
"Hm,"
Hanya deheman? Sebenarnya Raskal tak puas mendengar jawaban Calli. Namun ia berusaha untuk tidak peduli. Raskal berangkat ke sekolah dengan perasaan aneh menyelimuti hatinya.
Usai perginya Raskal ke sekolah, Calli menuju ke ruang tengah. Ia memilih menonton televisi. Sejujurnya, Calli tidak bisa memasak. Meski dia sering berubah menjadi manusia di tempatnya dahulu, namun ketika makan, dia akan memakan makanan seperti biasa, yakni hewan laut yang mentah. Calli sudah terbiasa itu. Lalu bubur semalam? Calli baru merasakannya, dan cukup enak baginya.
Tak dapat dipungkiri, Calli merasa lapar sekarang. Perutnya berbunyi minta diisi. Calli bangkit dari duduknya, ia berjalan ke dapur, membuka lemari es yang ada di sudut ruangan.
"Apa saja yang ada disini? Semoga ada ikan," gumamnya seraya mengobrak-abrik isi lemari es tersebut.
Calli mendengus kesal lantaran tak menemukan apa yang ia mau. Isi kulkas itu hanyalah minuman kaleng soda, air mineral, beberapa sayuran, dan juga buah-buahan. Calli tak tau cara mengolah makanan itu. Jangan lupakan bahwa dia siren, yang pekerjaannya ada di istana bawah laut.
Karena lapar, Calli asal mengambil saja. Ia mendapat sebuah apel merah yang terlihat begitu segar.
"Sepertinya enak," Calli menggigit apel itu dan merasakan rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human or Siren?
FantasyDia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak. Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...