Human or Siren || 45

1.4K 155 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Langit malam yang begitu gelap tak membuat gadis ini gentar. Ia dengan lincahnya berlari menyusuri jalan raya. Sesekali ia menengok ke belakang, waspada jika ada orang yang mengenalnya dan mengikuti dirinya.

Gadis itu melambatkan larinya. Ia terengah-engah seraya mencoba mengatur napasnya. Gadis itu memutuskan untuk berjalan saat dirasa jaraknya dengan lokasi yang ia tuju sudah dekat.

"Huh...untung gak ada yang tau kalau aku pergi," gadis itu bernapas lega. Dia Calli. Entah apa yang akan ia lakukan malam-malam begini.

"Kalau sampai ada yang curiga, terus ngikutin aku kan, bisa bahaya," monolognya.

Ia pikir, sejak ia pergi dari rumah Yoga, tak ada orang yang mengikutinya. Namun siapa sangka, salah seorang yang jelas mengenal Calli itu membuntuti Calli secara diam-diam. Buktinya, sampai sejauh ini Calli tak sadar akan kehadiran orang itu. Entah ia yang pandai bersembunyi, atau memang Calli yang kurang peka dengan sekitar.

Calli melanjutkan perjalanannya. Ia akan menuju ke pantai. Setelah itu, ia akan berenang menyeberangi lautan untuk sampai ke Pulau Sirenum Scopuli. Ia pergi kesana dengan mendadak, karena ada hal yang harus ia pastikan. Lagipula, kedudukannya sebagai ratu dari dua makhluk itu sangat penting. Mau bagaimanapun juga, rakyatnya tetap membutuhkan dirinya.

Sampai di pantai, Calli langsung menuju ke dermaga. Begitu pun orang yang sejak tadi membuntuti Calli. Orang itu bersembunyi di balik pohon kelapa di dekat dermaga. Netra tajamnya terus memperhatikan Calli yang tengah menengok kesana kemari, seolah memastikan bahwa di pantai itu hanya ada dirinya.

"Semoga gak ada yang lihat," gumam Calli lalu menceburkan dirinya ke dalam laut. Orang yang mengikuti Calli hampir saja ingin menyusul Calli ke dermaga. Namun begitu kepala Calli menyembul dari permukaan, ia mengurungkan niatnya.

"Dia ngapain? Bukannya dia gak bisa berenang?" orang itu bertanya-tanya seraya memperhatikan Calli.

Orang itu kembali terkejut saat sebuah ekor ikan berukuran besar muncul dari permukaan. Ditambah lagi, setelah ia tahu bahwa pemilik ekor itu adalah Calli, gadis yang ia buntuti sejak tadi.

"Jadi dia?" orang itu diam membeku di balik pohon kelapa. Ini begitu mengejutkan baginya. Ia menatap Calli yang telah menjauh dari bibir pantai dengan tatapan sulit diartikan.

"Lo bohong sama gue," ucapnya sebelum pergi meninggalkan pantai dengan penuh rasa kecewa.

Sementara itu, Calli terus berenang di dalam laut. Selama ia menggerakkan badannya juga ekornya, otaknya berpikir keras. Jangan disangka Calli tak tau siapa yang mengikutinya. Ia tahu. Bahkan sangat tahu. Instingnya begitu kuat. Hanya untuk mengetahui siapa yang telah mengikuti dirinya bukanlah masalah besar.

Human or Siren?Where stories live. Discover now