Human or Siren || 15

2.5K 287 19
                                    

Hello!
Call me Rahma, okay?
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐

Selamat menikmati dunia halu!

Selamat menikmati dunia halu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Malam ini Raskal mengajak Calli pergi ke cafe milik ayahnya. Anggap saja kencan pertama mereka.

Raskal membawa Calli ke ruang VVIP. Untung saja sudah mendapat ijin dari Yoga.

Ruangan ini dihias sedemikian rupa sehingga menampilkan kesan romantis. Tidak alay, namun terlihat sangat romantis.

Calli menganga takjub melihatnya. Ia menyukai banyaknya kelopak mawar yang ditaburkan di atas meja serta lantai. Matanya tertuju pada kelopak bunga yang disebar membentuk love. Ia tak bisa membayangkan semahal apa totalnya.

Em tapi, jika boleh jujur, ini justru seperti hiasan ruangan hotel untuk pasutri baru. Bukan untuk kencan sepasang kekasih yang masih remaja ini.

"Em Raskal," cicit Calli membuat Raskal mendongakkan kepalanya.

"Ya?"

"Yakin kencan disini?"

"Kenapa? Kamu gak suka sama hiasannya?

"Bukan gitu," balas Calli sedikit panik. Ingin bilang iya, tapi takut Raskal akan marah dan mengamuk.

"Terus?"

Bola mata Calli bergerak liar ke segala arah. Ia bingung harus menjawab apa. Ia ingin menjawab dengan jujur, sejujur-jujurnya. Tapi Calli takut jika nantinya lelaki itu justru marah padanya, karena dianggap tak menghargai apa yang sudah Raskal persiapkan.

"Gak jadi," akhirnya Calli memutuskan untuk tidak mengatakan yang sebenarnya. Ia masih sayang nyawa.

Kening Raskal berkerut samar, "kenapa? Bilang aja gak papa kok. Aku gak bakal marah,"

Calli justru keringat dingin dibuatnya. Ini yakin Raskal? Kok ngomongnya lembut? Calli takut jika yang bersamanya itu bukanlah Raskal. Karena pribadi Raskal itu dingin tak tersentuh.

Raskal merasa aneh dengan perubahan sikap Calli. Gadis itu menjadi nampak was-was. Apakah ada yang salah dengan dirinya? Mengapa Calli terlihat takut dengannya?

"Ayo duduk," Raskal mempersilahkan Calli untuk duduk di kursinya. Calli memperhatikan sikap Raskal yang nampak 'manis', tak seperti biasanya. Namun tak urung Calli tetap duduk.

Di meja itu sudah tersaji dua porsi steak dan jus jeruk. Serta ada beberapa mangkuk es krim yang diatasnya terdapat coklat leleh. Begitu menggiurkan. Jujur, Calli saja sampai dibuat ngiler melihat makanan yang tersaji di depannya.

Human or Siren?Where stories live. Discover now