Hello!
Call me Rahma, okay?
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐
Selamat menyelami dunia halu!.
.
.
.
.Raskal berjalan menyusuri koridor dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya. Ia berangkat lebih awal dari biasanya. Bahkan para murid SMA Majapahit menatap aneh Raskal, yang berangkat pagi-pagi. Karena biasanya Raskal akan tiba di sekolah pukul setengah delapan, paling pagi saat bel masuk berbunyi, yakni pukul tujuh tepat.
Langkah Raskal terhenti, kala ia merasakan lengannya digelayuti oleh seseorang. Raskal sudah bisa menebak orang itu, Lita. Gadis yang tergila-gila dengan Raskal. Gadis yang selalu mengejar Raskal sejak kelas 10.
"Lepas!" titah Raskal dingin.
"Gak mau!" tolak Lita.
Mata Raskal menajam ketika Lita justru mengeratkan pelukannya pada lengan Raskal.
Raskal menyentak kasar tangan Lita, hingga gadis itu tersungkur.
Raskal menatap ke belakang, "tubuh gue gak akan pernah sudi disentuh sama tubuh lo yang penuh najis itu!" sarkasnya lalu berjalan meninggalkan Lita yang berkaca-kaca.
Kata-kata Raskal tadi sungguh menyentil hatinya. Ia mengepalkan tangannya, menyalurkan kesedihannya kala orang yang ia cinta justru mengatainya seperti tadi.
Raskal menuju ke rooftop. Ia malas untuk masuk kelas. Ia yakin, pagi-pagi seperti ini hanya anak pintar nan rajin yang ada di kelas. Padahal sebenarnya, ini pukul 06.30.
Raskal merebahkan tubuhnya di sofa rooftop. Ia meletakkan tasnya sebagai bantalan kepala.
Otaknya mengingat-ingat kejadian saat dimana dirinya menemukan Calli pertama kali. Tanpa sadar Raskal mengukir senyum tipisnya.
Entahlah, sepertinya sejak ia menatap wajah Calli saat itu, jantungnya selalu berdebar. Hatinya berdesir hangat saat melihat senyumannya.
Raskal menggelengkan kepalanya, berusaha mengenyahkan segala pemikirannya tentang Calli. Gadis cantik yang ia temui di pesisir pantai.
Brak
"WAH APA INI KAWAN?! SEBUAH SEJARAH SEORANG RASKAL ADIPATI BERANGKAT TEPAT WAKTU!"
Dobrakan pintu yang disusul teriakan seorang remaja laki-laki itu membuat Raskal mau tak mau membuka matanya. Ia berdecak kesal ketika melihat keempat sahabatnya, yang tengah menatap dirinya tanpa dosa.
YOU ARE READING
Human or Siren?
FantasyDia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak. Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...