Human or Siren || 24

1.8K 239 27
                                    

Hello!
Call me Rahma, okay?
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ya kawan ⭐

Selamat menikmati dunia halu!

Selamat menikmati dunia halu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Sudah sekitar 3 hari Calli menghilang. Padahal sebentar lagi sekolah akan melakukan kegiatan study tour dengan tujuan Yogyakarta. Doa Sagam terkabul rupanya.

Selama tiga hari pula, Raskal uring-uringan. Yoga pun hanya heran melihat anaknya. Tentang perginya Calli pun ia tahu. Yoga tahu dari keempat sahabat anaknya.

Yang membuat pria itu heran adalah, mengapa anaknya galau jika ia sendiri yang membiarkan gadis itu pergi?

Kini Raskal berada di balkon kamarnya. Sejak perginya Calli, tiap malam Raskal selalu berada di balkon. Ia seolah meminta malam untuk membantu dirinya mencari sang pujaan hati.

"Kamu dimana sih Cal?" lirih Raskal cemas. Raskal menempelkan dahinya di pagar pembatas balkon.

Ia mengangkat kepalanya, "Pantai!" serunya tiba-tiba.

"Kenapa gue bisa lupa tentang pantai?" kesalnya.

"Besok gue harus ke pantai! Tapi, pantai mana?"

Raskal mengacak rambutnya kasar. Ia menghela napasnya. Tak ada Calli di sisinya selama 3 hari cukup membuatnya frustasi.

Ia memilih kembali masuk ke kamarnya. Karena hawa semakin dingin serta hari sudah larut.

Raskal menenggelamkan wajahnya di bantal. Bibirnya berkomat-kamit tak jelas. Sesekali alisnya mengerut, dan bibirnya mencebik kesal.

"Hueee Calli," rengeknya pelan.

Posisinya saat ini tengkurap. Kakinya menendang asal selimut serta sprai kasur.

"Mau Calli," lirihnya disertai isakan kecil.

"Huaaa Calli! Kamu dimana ish?!" rengeknya dengan air mata yang terus mengalir di rahang tegasnya.

"Calli, cepet balik ya cantik?"

Kalimat terakhir yang diucapkan Raskal sebelum mata tajamnya menutup dan terlelap hingga ke alam mimpi.

Di sisi lain, yakni di sebuah panti yang nampak sepi, seorang gadis yang tengah dicari-cari itu kini berada di atas batu karang di tengah laut. Ia masih duduk disana dengan mata terpejam serta kedua tangan yang sedikit terangkat.

Tiga hari lamanya gadis itu melakukan ritual singkat. Sampai kini ia masih belum mau membuka matanya.

Sebagian ekornya yang tenggelam di dalam air laut itu kini sudah berubah. Warnanya menampilkan kilau cahaya putih di tiap sisiknya. Serta munculnya sebuah tanda suci untuk kaum mitologi di dahinya.

Human or Siren?Where stories live. Discover now