Dia berasal dari Pulau Sirenum Scopuli, Italia. Parasnya ayu bak dewi Yunani. Namun tak ada yang tau, apakah hatinya seindah wajahnya, ataukah tidak.
Dia sang ratu siren dari Pulau Sirenum Scopuli. Pemilik suara merdu namun menghanyutkan bagi siapa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . .
Suasana meja makan sangat hening. Tiga orang berbeda gender itu memakan makanannya dengan tenang. Waktu terus berjalan, tak terasa acara makan malam mereka telah usai.
Calli mengelap sudut bibirnya menggunakan tisu. Terlihat sangat anggun, seperti putri kerajaan. Raskal terpana melihatnya. Hingga kesadarannya kembali saat Yoga berdehem lumayan kencang.
"Ada apa ayah?" tanya Calli menatap bingung Yoga, yang tengah melirik dirinya dan Raskal bergantian. Calli memanggil Yoga dengan sebutan ayah atas perintah pria itu sendiri.
"Ehm Calli, kamu mau sekolah gak?" tanya Yoga melirik singkat Raskal.
"Sekolah?" beo Calli. Yoga mengangguk antusias.
"Apa itu sekolah?" tanya Calli lagi membuat dua laki-laki disana melongo.
"Lo gak tau sekolah?" tanya Raskal.
Calli mengangguk mantap, "iya,"
"Lo manusia bukan sih? Masa gak tau apa yang namanya sekolah," tanya Raskal heran. Yoga memelototi anaknya, membuat Raskal mendengus.
"Aku-" Raskal dan Yoga menunggu jawaban Calli.
"Aduh gimana ini? Gak mungkin kan, kalo aku jawab, aku ini ratu siren," batin Calli bingung.
"Aku apa?" tanya Yoga tak mengerti.
"Jujur aja deh. Mungkin kalo aku jujur, mereka bakal anter aku balik ke pulau,"
"Aku itu ratu siren. Kehidupanku di laut, dan aku gak pernah tau apa yang namanya sekolah," jawab Calli.
Raskal dan Yoga mengernyit. Mereka menahan tawanya.
"Kenapa ketawa? Gak percaya?"
"Lawak lo badut! Mana ada siren di dunia ini. Heh, jaman udah milenial, siren atau semacamnya itu gak ada," Raskal terkekeh pelan.
