Human or Siren || 46

1.4K 174 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Ratu Shea. Ratu terdahulu yang sangat dikenal oleh para makhluk khayalan. Sosok ratu yang kerap kali didengungkan namanya karena berita keabadiannya. Tak sedikit kaum siren maupun mermaid yang mengenal Ratu Shea. Sosok mermaid baik hati yang dulu pernah menyatukan dua kaum, yakni mermaid dan siren. Bahkan kerajaannya pun masih ada dan dijaga dengan ketat oleh raja siren dan mermaid.

Kedudukan raja siren dan mermaid tentunya lebih rendah daripada Ratu Shea. Karena Ratu Shea adalah sosok wanita yang berani dan nekat menyatukan dua kaum, yang jelas-jelas tak akan bisa bersatu. Namun, garis takdir seolah berpihak padanya. Ratu Shea berhasil menyatukan kaum siren dan mermaid. Meskipun masih ada beberapa siren yang menentang keputusannya itu.

Setelah kematian raja siren dan mermaid, Ratu Shea lah yang mengambil alih dua kerajaan itu. Bahkan ia pernah menyebut-nyebut bahwa akan ada sosok pengganti dirinya di masa depan. Akan tetapi, tetap saja, mau sekuat apapun penggantinya, Ratu Shea tetap memiliki kedudukan tertinggi disana. Bahkan sampai sekarang, meski keberadaan Sang Ratu tak diketahui, para siren dan mermaid tak melupakan Ratu Shea. Mereka justru berharap agar Ratu Shea cepat kembali, dan bisa mengurus dua kerajaan itu bersama ratu baru mereka, Calli.

Di pagi yang cerah ini, Calli memutuskan untuk berjemur sejenak di pesisir. Ia mengubah wujudnya menjadi manusia. Ekornya tak lagi ada. Karena ia sudah membaca mantranya, dan mengeringkan ekornya terlebih dahulu.

Calli duduk di tengah-tengah pantai. Ia menyangga tubuhnya menggunakan kedua tangannya. Sementara kakinya ia luruskan. Gadis itu menatap lautan di depannya dengan kosong. Netranya memang terarah ke laut, namun pikirannya melayang ke beberapa hal.

"Huft...," Calli menghembuskan napasnya perlahan.

"Pasti disana Lita sedang beraksi," monolognya menduga. Calli yakin, gadis itu telah mengumpulkan semua bukti yang ada. Jangan dikira Calli tak tau. Tiap ia pergi ke pantai, ia merasa selalu ada yang mengikuti. Bahkan Calli pun tau niat orang itu mengikuti dirinya. Apalagi jika tidak untuk mengumpulkan suatu bukti?

Gadis itu menghela napasnya. Ia menegakkan tubuhnya, lalu melipat kedua kakinya. Kedua tangannya melingkar di antara kakinya yang terlipat. Netranya tertuju ke depan. Dimana ombak tengah bergulung indah menuju pesisir.

"Ratu Shea," gumamnya pelan.

"Ratu Shea. Ratu terdahulu yang abadi?" Calli mengernyit bingung.

"Ratu keabadian disini hanya satu. Apa iya Ratu Shea?" Calli berpikir keras. Ia mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang terus berputar di otaknya.

"Shea. Nama itu mirip seperti nama bundanya Raskal," ceplosnya tanpa sadar.

Bola mata Calli melotot kecil, "gak mungkin kan?! Masa iya dia berekor? Dia aja kemarin jalan pakai kaki," tuturnya polos.

Human or Siren?Where stories live. Discover now