Human or Siren || 48

1.5K 184 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Usai menyelesaikan makan malamnya, keluarga kecil Yoga berkumpul di kamar pria itu atas permintaan Shera. Yoga dan Raskal hanya bisa patuh saja. Apalagi saat melihat raut keseriusan yang tercetak jelas di wajah wanita itu.

Saat ini, mereka bertiga duduk melingkar di balkon. Balkon kamar Yoga diberi alas berupa karpet dan juga beberapa bantal agar terasa lebih nyaman bila ditempati. Dan sejak tiga puluh menit yang lalu, hanya ada keheningan yang mengisi. Shera masih belum berniat membuka suaranya. Begitu pula Yoga dan Raskal. Karena keduanya tak paham apa maksud dari Shera meminta mereka untuk berkumpul.

Sebenarnya tidak ada yang salah. Namun yang membuat dua lelaki itu merasa aneh adalah, saat Shera meminta keduanya berkumpul di balkon kamar Yoga, dan saat raut wajah Shera terlihat sangat serius, beda dari biasanya. Hal itu yang menimbulkan banyaknya tanda tanya di benak mereka.

Helaan napas terdengar dari mulut Shera. Wanita itu mulai menatap kedua lelaki yang dicintainya. Ia menatap wajah mereka secara bergantian. Menikmati ciptaan Tuhan yang menurutnya begitu indah.

"Ada satu hal yang bunda rahasiakan dari kalian," Shera membuka pembicaraan. Kerutan samar terlihat pada kening Yoga dan Raskal. Mereka tak mengerti apa yang dimaksud oleh Shera.

"Rahasia apa?" Yoga bertanya lebih dulu.

"Sebuah rahasia, yang mungkin kalo bunda bocorkan, kalian akan benci sama bunda," kerutan itu makin terlihat jelas di kening Raskal dan Yoga.

"Emang rahasia apa sih, Bun? Bunda punya rahasia yang penting banget ya?" Raskal menimpali. 

"Penting. Sangat penting. Bertahun-tahun lamanya bunda sembunyiin ini. Bahkan ayah juga gak tau rahasia apa yang bunda simpan," Shera beralih menatap Yoga dengan intens.

"Bunda gak tau apa reaksi kalian nanti. Yang terpenting, setelah rahasia ini bunda bongkar, bunda harus pergi ke tempat bunda seharusnya," wanita itu melanjutkan dengan satu tarikan napas.

Shera sedikit terengah usai berbicara. Selain karena berbicara hanya dalam satu tarikan napas, namun degup jantungnya yang tak berirama itu membuatnya sedikit merasa sesak.

"Jadi, rahasia apa yang kamu maksud?" tanya Yoga langsung. Pria itu juga penasaran dan sekaligus merasa takut. Ia takut jika Shera akan benar-benar pergi darinya.

"Aku bukan manusia," Shera berujar lirih.

Raskal dan Yoga mendengarnya walau samar. Kedua lelaki itu nampak bingung dengan perkataan Shera tadi. Apa maksudnya? Siapa yang bukan manusia? Jelas-jelas Shera memiliki dua kaki, dua tangan, bahkan anggota tubuhnya pun lengkap.

"Kamu jangan ngada-ngada deh," balas Yoga tertawa garing.

"Aku gak bohong. Aku bukan manusia?" tekan Shera berusaha membuat kedua lelaki di hadapannya itu percaya akan ucapannya.

Human or Siren?Where stories live. Discover now