Transfer 01 [Beginning Player (Liber)] rev.

18.1K 974 282
                                    

<<6 bulan yang lalu

Kuro Kanata. Dia hanya seorang murid sekolah biasa. Bahkan bisa  dibilang terlalu biasa.

Dia tak mendapatkan nilai bagus di pelajaran sehingga tak bisa disebut pintar atau genius.

Dia bukanlah orang kaya atau keturunan pengusaha.

Dia tak banyak teman. Jumlah temannya di sekolah bahkan bisa dihitung dengan jari.

"................."

Siapa yang peduli dengan itu?

Orang tua bilang carilah 100 teman saat masuk sekolah, tapi Kuro tak melakukannya.

Tidak. Sejak awal hal itu mustahil bagi dia.

Dia tipe orang yang tak mudah bergaul. Mungkin inilah alasan dia tak memiliki teman.

Dia pulang sekolah seperti biasa. Sendirian, tanpa teman. Satu satunya teman hanyalah pedang bambu yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi.

Dia bukan anggota klub kendo. Dia membawa pedang bambu hanya untuk melindungi dirinya sendiri.

Dari apa? Tentu dari semua hal yang membuatnya merasa terancam.

Meskipun hal ini sedikit percuma di zaman sekarang ini, tapi tak ada salahnya untuk berjaga jaga.

Tahun 2039.

Teknologi sekarang bisa dibilang sangat maju. Sekarang bahkan hampir bisa disamakan dengan teknologi yang ada di film fiksi ilmiah.

Tapi tekonologi yang paling maju mungkin adalah teknologi VR (Virtual Reality) dan segala hal yang berhubungan dengan komputer.

"..............."

Dia berhenti di lampu merah dan melihat layar raksasa yang berada di sebuah gedung bertingkat.

Layar besar itu menampilkan berita tentang Celestial Soul Online, Game VR yang paling terkenal saat ini.

Sejak diluncurkan 1,5 tahun yang lalu, Celestial Soul Online yang disingkat CSO sudah memiliki 2 milyar pemain di seluruh dunia. Itu adalah jumlah 1/4 jumlah manusia saat ini.

Teman sekelas dia selalu membicarakan CSO di setiap jam istirahat. Mereka selalu berdiskusi tentang cara mengalahkan monster, mendapatkan item langka, dan sebagainya.

Kuro tak mengerti semua itu.

Dia bukan salah satu Player CSO, jadi ini wajar. Tidak. Sejak awal dia tak ingin tahu.

Lampu berubah wana hijau. Dia lalu berjalan lagi bersama dengan puluhan orang lainya.

Dia pergi ke stasiun dan menaiki salah satu Shinkansen.

Meskipun penuh sesak, panas dan tak nyaman, Kuro tetap terdiam atau tak mengeluh. Ini sudah kesehariannya dan mungkin sama bagi sebagian besar orang.

Dia tak peduli meskipun melihat orang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dia tak ingin menjadi pahlawan kesiangan.

Setelah satu jam, Kuro sampai di kota tempat tinggalnya, kota Fubuku.

Dia berjalan kaki menuju rumahnya.

Sekitar 15 menit, dia sampai di rumah dengan gaya Jepang lama.

Rumah Kuro sebenarnya sudah jarang saat ini. Sebagian besar bangunan sudah diganti dengan apartemen dan bangunan beton.

Rumah Kuro tak terlalu besar, tapi mempunyai halaman yang luas. Rumah dia sebenarnya rumah kakeknya yang sudah lama meninggal.

Dia tak tinggal sendirian. Ada satu orang yang tinggal bersamanya di rumah itu.

Celestial Soul Online [End]Where stories live. Discover now