Transfer 16 [Bonds (III)]

8K 466 18
                                    

Hari perlahan memasuki bulan Februari. Angin dingin dan salju masih membuat orang ragu dan malas untuk melakukan kegiatan mereka.

Di lapangan sekolah, dua tim sedang bermain sepak bola. Salah satu tim adalah kelas Kuro dan tim yang lain adalah tim kelas Chiaki. Ya. Ini adalah pertandingan antar kelas. Meskipun angin dingin berhembus membuat tulang menggigil, namun tak ada alasan untuk berhenti bermain mengingat pertandingan antar kelas adalah kegiatan yang jarang dilakukan. Selain itu, ini adalah kesempatan para lelaki untuk membuat kesan bagus di hadapan para gadis yang menonton mereka dan berharap akan ada hadiah pada hari yang akan datang.

"Seiji, oper kemari!!"

Salah satu anggota tim kelas Chiaki menerima operan dengan sempurna lalu menggiring maju ke arah daerah pertahanan tim kelas Kuro.

Dengan kecepatan dan gerakan lincah bagai pemain profesional, pemuda itu berhasil melewati 2 orang pemain sekaligus dengan mudah. Ini suatu yang wajar karena pemuda itu adalah salah satu anggota klub sepak bola dan merupakan salah satu pemain terbaik di klub. Karena itupula pemuda itu menjadi pemain ace (andalan) di tim kelas Chiaki.

Selain tampan, pemuda itu juga dikenal sebagai salah satu pria terpopuler di sekolah. Hal ini membuat dia menjadi pusat perhatian tersendiri dari para gadis yang bersorak di pinggir lapangan dengan kostum cherrleader.

Tapi tak hanya para gadis dari tim kelas Chiaki, banyak gadis yang berasal dari tim kelas Kuro juga menyoraki pemuda itu. Dan ini membuat pertandingan semakin memanas meskipun cuaca yang dingin.

"........"

Dengan tatapan yang tajam, dia mengamati dan langsung mengoper ke salah satu anggota timnya yang bebas dan dalam posisi aman untuk menyerang. Setelah itu, dia melewati 2 orang pemain yang menghadangnya dengan cepat.

Sekarang dia sudah melewati daerah pertahanan musuh. Bola kembali ke kakinya dan dia menggiringnya ke daerah pinalti, tapi sebelum itu, dia harus melewati 2 orang pemain yang menjaga daerah pertahanan.

Salah satu pemain itu adalah Kuro.

Tak seperti pemain lainnya yang serius bermain sepak bola, Kuro satu satunya orang yang terlihat santai dan tak banyak bergerak meskipun sekarang pertandingan hampir berakhir. Dia memang dikenal tak mengikuti klub dan tak terlihat atletis, jadi tak ada yang menganggap tindakan Kuro adalah suatu yang aneh.

Tapi meskipun begitu, semua pemain tahu ada suatu yang aneh terpancar dari Kuro. Bisa dikatakan itu adalah sebuah aura intimidasi atau semacam karisma yang membuat pemain tim Chiaki sedikit ragu berhadapan dengan Kuro secara langsung dan memilih untuk mengoper bola sebelum berhadapan dengan Kuro.

Ya. Mereka takut dengan Kuro.

Tim kelas Kuro menyadari hal ini dan menggunakan ketakutan ini untuk membuat sebuah strategi. Meskipun tanpa pemain andalan, namun mereka dapat bermain imbang dengan kedudukan 3-3.

Jika tim Chiaki ada pemain ace, maka di tim Kuro ada ahli strategi. Inilah perbedaan besar di kedua tim itu.

"........"

Pemuda itu merasakan aura menakutkan dari Kuro meskipun mereka masih berada di jarak yang cukup jauh. Ini bukan pertama kalinya dia merasakan hal ini dan dia menyadari memang ada suatu yang aneh dengan pemuda yang bernama Kuro itu.

Apapun keanehan itu, dia tak punya pilihan selain terus maju dan melewati Kuro. Tak ada waktu yang tersisa lagi dan bisa dikatakan jika ingin menang, mereka harus mencetak gol secepatnya.

Selama ini timnya selalu mengoper saat berhadapan dengan Kuro, hal ini membuat tim Kuro dapat membaca apa yang dilakukan timnya dan membuat terkena jebakan offside.

Celestial Soul Online [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang