Transfer 36 [Believe]

3.2K 290 9
                                    

Part 01

"Aku menyerah..."

"..."

Mea terdiam dengan ekspresi tak percaya. Dia bahkan menganggap kalau apa yang terjadi di depannya hanyalah sebuah candaan yang tak lucu.

"Fuhu huuaahahahaaaha... Menyerah? Haha.. Apa kau sudah gila?"

"Tidak."

Dengan tenangnya Flamia menjawab.

"Tentu aku sadar tindakanku ini seperti candaan bagimu, tetapi inilah pilihanku. Aku tak ingin bertarung denganmu, Mea-san."

"Kalau begitu, aku tinggal membunuhmu!"

Mea melesat ke arah Flamia yang tak memiliki pertahanan satupun. Dia memukul tepat di perut Flamia hingga tubuh Flamia terpental jauh. Disaat yang sama HP bar kembali berkurang dengan hanya sisa kurang dari 4 persen.

"Jika aku memukulmu sekali lagi, kau akan mati. Apa itu yang kau inginkan?"

"..."

Flamia perlahan bangkit dengan tubuh yang penuh dengan luka. Perlengkapan yang dia pakai semuanya hancur tak bisa menahan kekuatan Mea yang bisa dibilang abnormal.

"Ayolah, seriuslah dan bertarung. Aku menjadi seperti ini bukan karena ingin melihatmu mengangkat tangan. Pertarungan ini adalah bukti akan pilihan yang kita anggap paling benar. Aku memihak Kuro karena aku menerima dia apa adanya tak peduli dia akan menghancurkan dunia atau tidak. Sedangkan kau bertarung karena ingin Kuro kembali seperti sedia kala. Aku tak begitu peduli apakah pilihanku salah satu tidak, tetapi aku melakukan apa yang aku anggap benar."

"..."

"Jika kau berhenti, sama saja keyakinan yang kau anggap benar merupakan sebuah kepalsuan. Apa hanya segini tekad seorang Flamia?"

Apa yang dikatakan Mea bukanlah provokasi, namun kenyataan yang harus Flamia terima.

Dia mengerti kalau perbuatannya menunjukkan ketidak seriusannya menyelesaikan masalah ini. Tetapi-

"Kau boleh menganggap tekadku lemah, bahkan palsu. Tetapi tekadku untuk menyelamatkan Kuro tidaklah palsu."

Tatapan penuh tekad ditunjukan Flamia, sayangnya Mea hanya tersenyum.

"Menyelamatkan? Siapa? Apa kau pikir Kuro butuh penyelamatan? Dia lebih kuat dari siapapun di dunia ini. Dia tak butuh penyelamatan dari orang lemah yang bahkan tak bisa mengambil apa yang dia inginkan? Jika ini film genre komedi, aku yakin kau akan mendapatkan penghargaan karya terbaik. Tentu dari posisi yang terakhir."

"....aku tahu aku lemah. Aku tahu Kuro mungkin tak butuh bantuanku. Mungkin saja apa yang akan aku lakukan hanyalah mengganggunya, tetapi... Mea-san, jika seperti ini terus, Kuro akan menjadi musuh dunia. Dia tak akan mendapatkan kebahagiaan sejati. Yang dia dapatkan hanyalah sebuah hari yang dipenuhi oleh pertarungan dan rasa kawatir. Sebagai istrinya, aku tak ingin dia seperti itu."

Ketika berada di dunia yang diciptakan Kuro, Flamia mengerti kalau Kuro ingin seperti manusia normal lainnya. Hidup normal, memiliki teman yang normal, mengalami percintaan normal, hanya normal.

Tetapi semua itu tak pernah menjadi kenyataan mengingat siapa dirinya yang sebenarnya. Eksistensinya bahkan tak normal di antara tak normal.
Namun bukan berarti orang normal tak berhak memiliki kebahagiaan. Bahkan dewa dewi yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia dalam hitungan detik memilih hidup damai daripada menghancurkannya.

Karena itulah daripada melihat hidup Kuro penuh dengan pertarungan, dia memilih Kuro bisa tersenyum. Dan dia menjadi bagian dari senyuman itu bersama Chiaki dan Ruko. Tak hanya itu, bahkan dengan Mea.

Celestial Soul Online [End]Where stories live. Discover now