Transfer 26 Memories of Secret ; First Love

4.8K 340 25
                                    

Dari sudut orang dewasa, apa yang mereka pikirkan saat melihat dua sosok anak kecil berusia 9 tahun sedang makan bersama di restoran keluarga di siang hari?

Keduanya saling menyuapi satu sama lain. Tertawa satu sama lain dan menunjukkan rasa sayang mereka.

Saudara yang akrab.

Cinta yang terjadi antara anak kecil.

Permainan rumah rumahan yang lagi populer.

Dan semacamnya.

Orang dewasa tak akan menganggap serius apa yang mereka lihat. Mereka hanya berpikir dimana orang tua mereka atau kenapa mereka ditinggalkan di restoran keluarga sendirian?

Sayangnya kekawatiran itu tak diperlukan. Pemilik restoran hanya membiarkan mereka dan menjadikan tingkah keduanya sebagai tontonan yang menarik.

Sementara itu, apa yang keduanya pikirkan tentang perbuatan mereka sendiri?

"Chi-chan, apa kau sudah kenyang?"

Kuro bertanya sambil mengusap noda yang berada di mulut Chiaki dengan tisu.

Keduanya sudah makan satu porsi besar makanan kesukaan mereka, jadi wajar jika mereka sudah kenyang. Tapi mengingat Chiaki adalah tipe gadis yang cukup banyak makan, mungkin satu porsi tidaklah cukup baginya.

"Terima kasih, Ku-chan. Aku sudah kenyang."

Itu bohong. Kuro dengan cepat mengetahuinya karena Chiaki hanya menghabiskan setengah makanan kesukaannya.

"Begitu rupanya. Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini?"

"Humm..."

Dengan tingkah polos, Chiaki menaruh jarinya di mulut sambil melirik ke arah langit. Ini adalah kebiasaan Chiaki saat sedang memikirkan sesuatu dengan serius.

"Sebenarnya aku ingin sekali ke taman bermain. Hari biasa seperti ini biasanya lebih sepi. Aku ingin bermain sepuasnya disana. Tapi-"

Kuro mengerti apa yang ingin Chiaki katakan.

Untuk pergi ke taman bermain, mereka harus ditemani oleh orang dewasa. Jika tetap pergi, mungkin mereka akan segera ditangkap polisi dan dipulangkan ke rumah. Itu akan menjadi akhir bagi mereka.

Kuro tersenyum kecil. Dia memegang tangan Chiaki dan membawanya ke luar restoran.

"Ku-chan?"

"Ayo kita pergi ke taman bermain seperti yang kau inginkan."

Mata Chiaki melebar karena terkejut. Dia melirik ke tangannya yang dipegang erat oleh Kuro.

"...."

Tangan besar Kuro menggenggam erat tangannya.

Untuk sesaat Chiaki merasa kalau Kuro memegang tangannya terlalu erat seolah bisa mematahkan tulangnya. Meskipun begitu, entah mengapa Chiaki merasa pegangan itu seolah akan segera lepas.

"Bukan itu masalahnya. Siapa yang membayar makanan kita?"

"!"

Kuro langsung berhenti, tapi dia kembali melangkahkan kakinya. Kali ini dia lebih pelan daripada sebelumnya.

"...sudahlah. Hari ini aku memutuskan untuk bersenang senang denganmu. Kau tak perlu memikirkan hal kecil seperti itu."

"Tentu aku memikirkannya, dasar Ku-chan bodoh!!"

Kuro tahu keluarganya memiliki pengaruh besar di pemerintahan Jepang. Bisa dibilang mereka adalah mafia yang mengendalikan negara dari balik bayangan. Keluarganya pasti melakukan sesuatu dengan tagiahan mereka.

Celestial Soul Online [End]Where stories live. Discover now