Aksara || 9

119K 6.8K 47
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Pulang sekolah, Aksa tidak langsung pulang. Cowok itu memilih menunggu Anna didalam mobil. Tadi dia sudah mengirim pesan pada Anna, untuk menemuinya diparkiran sekolah.

Suara pintu terbuka terdengar, membuat Aksa menoleh kesamping kirinya dan mendapati Anna sedang masuk kedalam mobil dengan sedikit terburu-buru.

"Huh, capek juga lari-lari dari kelas ke parkiran," lirih Anna yang dapat didengar oleh Aksa.

"Ngapain Lo lari-lari? Dikejar setan?" tanya Aksa membuat Anna menoleh kearahnya. Namun pandangannya langsung tertuju pada luka yang ada di wajah Aksa. Tampa sadar tangannya bergerak menyentuh luka.

"Shh," desis Aksa ketika lukanya disentuh oleh Anna.

"Sakit?" tanya Anna dengan ringisan kecil.

"Menurut Lo?" jawab Aksa balik bertanya.

Anna menggulum bibir bawahnya. Lalu gadis itu merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Lo mau ngapain?" tanya Aksa ketika Anna mengeluarkan salep.

"Bentar aja, aku mau obatin luka kamu," jawab Anna, lalu gadis itu mulai mengolesi salep ke luka yang ada di wajah Aksa.

"Shh," desis Aksa ketika merasa perih di lukanya.

"Udah?" tanya Aksa ketika Anna menghentikan pergerakannya dan menjauh dari hadapannya.

"Lo selalu bawa itu ke sekolah?" tanya Aksa mulai menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah.

"Hem, jaga-jaga kalau ada yang luka waktu aku di bully," jawab Anna tersenyum kecil. Aksa tidak membalas ucapan Anna, cowok itu lebih fokus menyetir. Sempat terjadi keheningan beberapa menit sebelum suara Anna terdengar.

"Kamu ngapain ngajak aku ketemuan disini?" tanya Anna membuat Aksa menoleh sebentar kearahnya, lalu kembali fokus kedepan.

"Kerumah papa, mama mau ketemu sama Lo," jawab Aksa yang langsung mendapat raut wajah terkejut dari Anna.

"Sekarang? Kan aku belum ganti baju, masa mau langsung kesana," ujar Anna panik. Gadis itu langsung mengubah tampilannya.

Anna membuka kepangannya. Dia juga membuka kacamata yang selama ini dia pakai.

"Stabelt nya jangan lupa dipasang, jangan harap gua bakalan ngelakuin hal yang kayak di novel-novel," ucap Aksa dingin membuat Anna langsung tersadar dan memasang stabelt nya.

"Gue heran sama Lo, kenapa Lo ribet-ribet nyamar gini. Gak capek apa di bully terus?" tanya Aksa dengan mata fokus kedepan.

Anna menoleh sebentar lalu pandangannya kembali tertuju kedepan.

"Enggak, aku malah seneng ngelakuinnya," jawab Anna tersenyum bahagia.

"Aneh," balas Aksa melirik Anna dengan aneh.

"Gue baru ketemu sama cewek seaneh Lo, bisa-bisanya Lo seneng di bully," lanjutnya.

"Kamu bilang begitu karena kamu gak tahu bagaimana cerita dibalik semuanya," balas Anna tersenyum getir.

Aksa diam. Cowok itu lebih memilih tidak bertanya lebih lanjut lagi. Apalagi ketika mendengar nada suara Anna yang sedikit bergetar ketika mengatakannya.

Dia tahu kalau sebenarnya Anna menyembunyikan sesuatu pada dirinya. Hingga membuat gadis itu seperti ini.

Tidak ingin bertanya apapun lagi. Kini Aksa hanya diam, sambil menyetir mobilnya. Mereka melakukan perjalanan tanpa obrolan.


AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang