Aksara || 64

73.1K 4K 124
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

Anna yang sedang duduk di ruang tengah sambil memakan Oreo terkejut dengan kehadiran Gira bersama seseorang.

"Loh Mama." Anna bangkit dari duduknya dan menyalami Gira.

"Duduk, ma," ajak Anna. Gira pun duduk di sofa samping Anna, sedangkan orang yang datang bersama Gira tadi duduk dihadapan Anna dan Gira, di sofa lainnya.

"Selamat yah sayang, akhirnya yang ditunggu-tunggu hadir juga," ucap Gira sambil mengelus perut sedikit buncit milik Anna. Anna hanya tersenyum membalasnya.

"Oh yah Na, ini mbok Ijah. Art rumah mama dulu, tapi karena mama udah gak terlalu sibuk jadi gak pakai mbok Ijah lagi. Dan kebetulan juga kamu kan lagi hamil, jadi mama bawakan mbok Ijah untuk bantu-bantu kamu ngurus rumah," ujar Gira menjelaskan tentang sosok perempuan yang dia bawa.

"Loh, gak usah ma. Anna bisa sendiri," ucap Anna menolak. Namun Gira menggelengkan kepalanya.

"Jangan keras kepala, Na. Tadi Aksa datang ke rumah dan nyuruh mama buat nyari art untuk kamu. Aksa bilang kondisi tubuh kamu sangat lemah, ditambah kamu lagi hamil. Dokter juga bilang gak boleh capek-capek kan?"

Anna terdiam. Yang dikatakan oleh Gira benar. Waktu dia kerumah sakit kemarin, dokter menyarankan dia tidak boleh terlalu kelelahan. Jika itu terjadi, baik kandungnya ataupun dirinya sendiri bakalan bermasalah.

"Aku terserah mama aja." Akhirnya Anna mengalah. Dia juga tidak ingin terjadi sesuatu pada dirinya dan juga kandungnya.

"Mbok, mbok Ijah udah bisa mulai kerja hari ini." Gira menatap mbok Ijah.

Mendengar ucapan Gira, membuat mbok Ijah menganggukkan kepalanya.

"Mari mbok biar saya antarkan ke kamar mbok Ijah," ucap Anna yang ingin berdiri dari duduknya. Namun Gira langsung menahannya.

"Biar mama aja, sayang." Gira berdiri dari duduknya sambil menyuruh Anna kembali duduk. Setelahnya wanita itu mengajak mbok Ijah ke kamarnya.

Setelah mengantar mbok Ijah, Gira kembali ke ruang tengah dan duduk di tempat sebelumnya.

"Gimana perasaan kamu waktu dengar kamu hamil, Na?" tanya Gira.

"Awalnya Anna syok banget, enggak nyangka kalau bakalan hamil di usia muda. Tapi sekarang Anna udah terima semuanya," jawab Anna sambil mengelus perutnya yang sedikit buncit.

"Pesan mama kamu jangan kecapean, kalau ada apa-apa langsung telpon mama," ujar Gira yang mendapat anggukan dari Anna.

"Katanya kak Ara hamil juga yah ma?" tanya Anna yang mendapat anggukan dari Gira.

"Udah hamil delapan Minggu," jawab Gira.

Anna menganggukkan kepalanya. Gadis itu menatap lurus kedepan. Membayangkan kehidupannya kedepan gimana.

"Kamu gak mau makan apa-apa, Na?" tanya Gira membuat Anna yang sedang melamun menoleh kearahnya.

"Enggak, ma," jawab Anna sambil menggelengkan kepalanya. Gira yang mendengarnya menganggukkan kepalanya mengerti.

Sore itu pun Anna dan Gira habiskan dengan mengobrol tentang seputar kehamilan. Dimana Gira dulu menceritakan dirinya yang tengah mengandung Aksa dan juga Ara. Serta gimana waktu mereka kecil dulu.

•••••

"Aksa," panggil Anna pada Aksa yang sedang duduk di atas tempat tidur.

Anna yang baru dari kamar mandi, berjalan mendekati Aksa yang sedang sibuk dengan laptopnya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang