Aksara || 23

91.1K 4.4K 63
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

    Pagi ini, baru pertama kalinya Anna telat datang ke sekolah. Buru-buru Anna berjalan menuju gerbang sekolah yang sudah ramai dengan murid-murid terlambat sepertinya.

Anna menghela nafasnya. Mungkin hari ini akan menjadi hari dimana dia pertama kalinya dihukum karena terlambat.

"Wahhh tumben kak Anna terlambat," ucap salah satu anggota OSIS yang merupakan anak kelas sebelas.

"Sini kak, ikut baris bareng mereka," ucap yang lainnya sambil menunjuk barisan murid yang terlambat.

Anna mau tidak mau masuk kedalam barisan. Disana dia mendapati wejangan dari Bu Betty, lalu setelahnya mereka dihukum membersihkan lapangan dan sebagian juga membersihkan toilet. Anna mendapati bagian untuk membersihkan lapangan sekolah.

"Kalian bersihkan lapangan ini sampai gak ada lagi daun yang kelihatan, setelah itu baru kalian boleh masuk kedalam kelas," ujar Bu Betty sebelum meninggalkan Anna dan juga beberapa murid lainnya.

Anna menghela nafasnya. Gadis itu menatap lapangan yang cukup luas tersebut. Untung saja dia membersihkan dengan murid lainnya jadi dia tidak perlu takut merasa kecapean.

Anna mengambil sapu yang ada dipinggir lapangan, lalu mulai membersihkan daun-daun yang berserakan begitu juga dengan murid lainnya.

Disaat Anna sedang sibuk menyapu, matanya tidak sengaja menangkap sosok Aksa yang sedang berjalan ke lapangan dengan santainya. Seragam cowok itu seperti biasanya, tidak ada rapi-rapinya.

Anna dapat melihat Aksa sedang berbicara dengan seorang anak OSIS yang memegang sapu dan memberikannya pada Aksa. Anna juga dapat melihat Aksa mendengus kesal tanda dia tidak suka.

Namun tiba-tiba saja Aksa menatapnya yang langsung membuat Anna membuang pandangannya dan kembali menyapu. Hal itu membuat Aksa yang melihatnya tersenyum sinis.

"Tumben telat tuh cewek," gumam Aksa sambil menyapu halaman sekolah.

Setelah setengah jam membersihkan lapangan. Anna pergi meninggalkan lapangan dan melangkahkan kakinya menuju kelas bersama murid-murid lainnya.

Namun berbeda dengan Anna, Aksa lebih memilih berjalan menuju kantin. Kebiasaan yang selalu dia lakukan ketika selesai dihukum.

Setibanya dikantin Aksa langsung menuju penjual minuman dan membeli minuman kaleng bersoda. Tidak lupa dia membayarnya lalu kembali melangkahkan kakinya keluar dari kantin. Dia akan menuju kelasnya.




•••••







"Kak Aksa!" Panggilan tersebut membuat Aksa yang sedang duduk-duduk dikantin menolehkan kepalanya. Dia tersenyum ketika melihat Sania berjalan kearahnya dengan senyuman manisnya.

"Eh Sania, makin cantik aja yah," ucap Bobi dengan alis naik turun menatap Sania. Bukannya senang karena dipuji, Sania malah menatapnya dengan sinis.

"Kak Bobi gak usah gitu deh, gelik gue lihatnya," ujar Sania bergidik ngeri.

"Dia emang gitu, San. Jadi gak usah ditemenin biar Lo gak ketularan gilanya dia," ujar Radja yang berhasil membuat Bobi menatapnya dengan sinis.

"Lo tuh suka banget yah nistain gue," ucap Bobi sambil memasukkan bakso kedalam mulutnya.

"Kak Aksa, boleh gabung gak?" tanya Sania setelah tiba di dekat meja Aksa dan kedua temannya.

"Hem," balas Aksa yang berhasil membuat Sania tersenyum. Sania pun duduk disamping Aksa yang otomatis berhadapan dengan Bobi.

AKSARAWhere stories live. Discover now