Aksara || 26

89.4K 4.2K 65
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

   Ini kedua kalinya Aksa datang ke sekolah disaat sebelum bel berbunyi. Dan hal itu tentunya membuat murid-murid di sekolahnya merasa heran. Karena murid yang jarang bahkan tidak pernah sekalipun datang tepat waktu, kini datang tepat waktu sebelum bel berbunyi.

"Wih tumben datang cepet!" Seru seseorang merangkulnya ketika dirinya berjalan dengan tenang di koridor sekolah.

"Kenapa? Salah buat, Lo?" tanya Aksa tidak suka.

Bobi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Cowok itu melepas rangkulannya dari Aksa.

"Hari ini ada ulangan matematika, Lo udah belajar?" tanya Radja yang sepertinya percuma jika dia nanya seperti tadi ke Aksa karena tau apa jawaban Aksa berikutnya.

"Gue gak peduli," jawab Aksa yang berhasil membuat Radja menatapnya dengan malas.

"Ini nih ciri-ciri orang gak pernah peduli sama nilainya sendiri. Mau dapat nol pun tetep gak peduli," balas Bobi mencibir. Aksa yang mendengarnya tampak tidak peduli.

"Ini Lo mau langsung ke kelas apa ke kantin dulu?" tanya Radja mengubah topik pembicaraan mereka.

"Kantin, sumpek gue di kelas," jawab Aksa yang diangguki oleh Bobi dan juga Radja. Mereka pun berbelok dan berjalan menuju kantin. Namun di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Sania.

"Pagi kak Aksa!" sapa Sania tersenyum lebar menatap Aksa. Membuat Aksa dan ketiga kedua temannya menghentikan langkahnya.

"Aksa aja nih yang disapa? Gue sama Radja gak disapa?" tanya Bobi protes.

"Ouh ada kak Bobi sama kak Radja? Hehehe sorry aku gak liat," jawab Sania sambil menampilkan deretan giginya.

"Pingin rasanya gue maki," batin Bobi menatap Sania dengan senyuman terpaksa.

"Mau kemana kak?" tanya Sania kembali menatap Aksa.

"Kantin," jawab Aksa singkat.

"Ikuttt," ucap Anna menggandeng lengan Aksa dengan semangat.

"Heh bocil, lu itu gak diajak," ujar Bobi sambil melepaskan tangan Sania dari lengan Aksa.

Sania yang kesal pun menatap Bobi dengan sinis. Yang tentunya ditatap balik oleh Bobi tidak kalah sinis.

"Apa? Mau ngatain gue apa lagi Lo?" tanya Bobi menantang.

"Apa sih gak jelas banget," balas Sania lalu kembali menggandeng lengan Aksa. Tidak peduli dengan tatapan Bobi yang menatapnya dengan tajam.

"Ayo kak kita ke kantin," ucap Sania menarik Aksa namun ditahan oleh Aksa. Cowok itu tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Membuat Sania menoleh dan menatap Aksa dengan kening mengerut.

"Lo gak ke kelas? Bentar lagi mau bel," ujar Aksa.

"Terus kak Aksa gak kelas?" tanya balik Sania yang membuat Aksa menghela nafasnya sabar.

"Gue cowok, lu cewek gak seharusnya kayak kita," jawab Aksa yang mendapat kerutan kening dari Sania.

"Dan juga, Lo itu murid baru. Gak seharusnya berulah," ujar Aksa yang langsung mendapat wajah cemberut dari Sania.

"Ya udah deh aku ke kelas," ucap Sania yang langsung melepaskan tangannya dari Aksa.

"Kalau gitu aku ke kelas dulu, dahh," pamit Sania yang melangkahkan kakinya meninggalkan Aksa sambil melambaikan tangannya. Yang tentunya dibalas oleh Aksa. Mereka pun kembali melangkahkan kakinya.

AKSARAWhere stories live. Discover now