Aksara || 44

87.3K 4.7K 199
                                    

Hallooo!!! Aku kembali setelah beberapa hari gak update.

Gimana? Seneng gak aku update hari ini? Seneng dong pastinya

Ada yang kangen Aksa gak nih? Kalau kangen ayo langsung di baca!!

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷




     Anna tidak pernah terbayangkan sama sekali akan menjadi pusat perhatian. Selama dia sekolah di SMA Bina Bangsa, tidak pernah sekalipun dia menjadi pusat perhatian. Kecuali jika dia sedang di bully oleh Laura. Tapi ini suasananya berbeda.

Di kantin sekolah yang sangat ramai itu. Anna terus-terusan menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak jika saat ini dia sedang duduk di meja yang sama dengan Aksa. Entah apa yang dipikirkan oleh seisi kantin tentang dirinya. Anna harus siap mendengarkannya.

"Dimakan." Aksa menyodorkan sepiring nasi uduk kehadapan Anna. Membuat Anna yang sedang menundukkan kepalanya menjadi mendongakkan kepalanya.

"Dimakan, jangan liatin gue doang," ujar Aksa ketika mendapati Anna hanya menatapnya tanpa mau menyentuh makanannya.

"Kamu kenapa bawa aku kesini?" Bukannya makan, Anna malah bertanya. Membuat Aksa menghela nafasnya sabar.

"Lo perlu buktikan? Gue bakalan buktiin sekarang." Aksa mengambil piring berisi nasi uduk yang tadi dia berikan pada Anna. Hal itu tidak luput dari pandangannya.

Setelahnya, perbuatan yang Aksa lakukan berhasil membuat Anna tercengang. Dimana saat ini Aksa sedang mencoba untuk menyuapinya. Anna menatap sekitarnya, dan benar saja dia saat ini menjadi pusat perhatian.

"Buka mulut, Lo," ujar Aksa yang mulai jengah karena sejak tadi Anna tidak membuka mulutnya.

"Anna, buka mulut Lo," ucap Aksa sekali lagi dengan nada peringatan. Jika sudah begini Anna harus membuka mulutnya.

Dengan terpaksa Anna membuka mulutnya. Sesekali gadis itu melirik kesekitarnya, dimana pengunjung kantin terus menatap kearahnya.

"Wow! Apanih!"

"Uhuk!"

Aksa yang melihat Anna terbatuk pun segera memberikannya air yang langsung diterima oleh Anna. Anna meminumnya hingga tandas.

"Lo apa-apaan sih! Kesedak kan Anna!" Aksa menatap Bobi dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya menampilkan deretan giginya.

"Hehehe, sorry," ujar Bobi sambil memperlihatkan jarinya yang membentuk tanda v.

"Lo gak pa-pa?" tanya Aksa yang tampak khawatir dengan Anna.

Anna menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Gak pa-pa," jawab Anna dan tersenyum tipis. Gadis itu terus menundukkan kepalanya, merasa malu.

"Lo berdua pacaran yah?" tanya Bobi yang sudah duduk di bangku yang ada disamping Aksa, sedangkan Radja duduk dibangku samping Anna.

"Bukan urusan Lo," jawab Aksa dengan mata menatap sinis Bobi.

"Ya elah, nanya doang gue nya." Bobi tak kalah menatap Aksa dengan sinis juga.

"Lo sadar gak sih, Sa. Lo dari tadi jadi pusat perhatian," ujar Radja yang sejak tadi hanya diam. Aksa hanya meresponnya dengan hendikan bahu.

"A-aksa aku pergi dulu yah." Anna ingin beranjak dari duduknya namun terhenti karena perkataan Aksa.

"Siapa yang nyuruh Lo beranjak dari sini? Duduk." Anna menurut, dia tetap duduk ditempatnya dengan perasaan yang canggung luar biasa.

AKSARADove le storie prendono vita. Scoprilo ora