Aksara || 52

79.5K 4.3K 68
                                    

Ini part nya panjang, aku minta kalian bacanya pelan-pelan yah. Soalnya di chapter ini aku ada sedikit penjelasan tentang masa lalu Anna.

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷




"kita gak pulang?" tanya Anna pada Aksa yang duduk disampingnya. Saat ini mereka masih berada di dalam cafe. Teman-teman Aksa sudah pada pulang.

"Bentar lagi," jawab Aksa yang kembali meminum kopi miliknya.

Mendengar jawaban Aksa membuat Anna melihat kearah jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Jam sembilan empat lima, hampir jam sepuluh.

Anna menyenderkan punggungnya ke belakang. Matanya sibuk memperhatikan sekitarnya yang semakin ramai. Aneh, padahal waktu sudah hampir ramai, tapi keadaan cafe malah semakin ramai.

"Mau kemana?" tanya Anna ketika melihat Aksa beranjak dari duduknya.

"Ke belakang, mau ikut?" jawab Aksa bertanya. Anna pun menganggukkan kepalanya dengan cepat dan berdiri dari duduknya.

"Ayo," ajak Aksa yang sudah melangkahkan kakinya. Melihat hal itu Anna pun mengambil tasnya dan berjalan menyusul Aksa.

Sesampainya di belakang cafe, Anna berdeck kagum. Bagaimana bisa tempat sebagus ini tidak ada yang tahu.

"Kamu kok tau tempat ini?" tanya Anna menyusul Aksa yang sudah duduk di salah bangku yang ada di sana dan ikut menduduki dirinya dismping Aksa.

Aksa mengambil sebatang rokok dan juga korek gas didalam saku celananya. Setelahnya cowok itu menyalakan rokoknya lalu mengisapnya dalam-dalam.

"Lo tau? Cafe ini punya gue," jawab Aksa sambil menghembuskan asap rokok yang tadi dia isap.

Anna yang mendengar hal itu menoleh terkejut dengan kedua mata terbuka lebar. Bahkan mulutnya juga ikut terbuka.

"Serius?" tanya Anna memastikan yang mendapat anggukan kepala dari Aksa.

"Gue buka cafe ini setengah tahun yang lalu, dibantu Erlan dan juga papa," jawab Aksa yang kembali mengisap rokoknya. "Gue juga udah gak pernah pakai uang dari papa lagi," lanjutnya. Anna mendengar hal itu menganggukkan kepalanya.

Dia pikir selama ini Aksa masih memakai uang dari orangtuanya, tapi nyatanya tidak. Aksa selama ini memakai uang dari penghasilan dirinya sendiri.

"Pasti Lo pikir selama ini gue pakai uang papa kan?" tanya Aksa yang tepat sasaran. Anna pun menganggukkan kepalanya, membuat Aksa tersenyum tipis.

"Motor yang gue pakai itu juga gue beli dari hasil buka cafe ini, yah walaupun sisanya dibantu sama papa," ujar Aksa. Yang semakin membuat Anna bertambah terkejut.

"Lo banggakan sama gue?" tanya Aksa ketika melihat raut wajah bangga dari Anna.

Dengan sadar Anna menganggukkan kepalanya. Hal itu membuat Aksa tersenyum.

Lalu terjadi keheningan diantara mereka. Aksa mengambil kembali sebatang rokok didalam sakunya karena rokok yang dia ambil tadi habis. Ketika dirinya ingin menyalakan rokoknya. Sebuah tangan menahannya dan mengambil rokoknya, lalu membuangnya.

Aksa menolehkan kepalanya dan mendapati Anna yang menatapnya dengan tajam. Melihat hal itu membuat Aksa mengerutkan keningnya, ingin kembali mengambil rokoknya. Anna langsung menahannya dan menarik tangannya.

"Udah cukup, Sa. Kamu udah habis satu batang, Kamu mau bunuh diri kamu sendiri?" Pertanyaan dari Anna membuat Aksa menghela nafasnya.

"Denger, Na. Ngerokok cuman dua batang aja gak bakalan ngebunuh gue," jawab Aksa yang mendapat dengusan kesal.

AKSARAWhere stories live. Discover now