Aksara || 21

96.8K 4.7K 36
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

    Hari ini angkatan kelas sebelas dihebohkan dengan kedatangan murid baru. Pasalnya setelah hampir setahun, tidak ada satu pun sekolah mereka kedatangan murid baru.

Pagi itu, dilorong kelas sebelas terlihat sangat heboh. Mereka sibuk bergosip tentang murid baru.

Aksa yang saat itu sedang berjalan dilorong kelas sebelas mengerutkan keningnya. Begitu juga dengan Laura yang berjalan disampingnya.

"Kenapa sih, heboh banget," ucap Laura menatap murid-murid disekitarnya dengan aneh.

"Kak Aksa!" Panggilan tersebut membuat Aksa langsung menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Laura.

Aksa mengerutkan keningnya menatap seorang perempuan yang kini sudah berdiri di depannya, dan menggunakan saragam yang sama seperti dirinya.

"Lo ngapain disini?" tanya Aksa masih dengan kening mengerut.

"Aku pindah ke sini," jawabnya dengan senyuman manis.

"Aksa, dia siapa?" tanya Laura berbisik pada Aksa. Namun perempuan yang masih berdiri didepan mereka dapat mendengarnya.

"Kenalin, aku Sania. Temen kecil kak Aksa," jawab gadis bernama Sania itu sambil mengulurkan tangannya. Berniat menjabat tangan Laura.

Laura memperhatikan penampilan Sania dari atas hingga bawah. Lalu dengan terpaksa gadis itu menjabat tangan Sania.

"Gue Laura, pacar nya Aksa," balas Laura. Membuat kerutan dikening Sania muncul. Gadis itu menatap Aksa yang kini juga sedang menatapnya.

"Pacar? Bukannya pacar kak Aksa itu an-" Sania menghentikan ucapannya ketika tiba-tiba saja Aksa membekap mulutnya dan menarik tangannya  meninggalkan Laura yang berdiri kaku ditempatnya. Melihat kepergian Aksa dan Sania.

"Duh kak Aksa, lepasin. Sakit tauk," lirih Sania sambil menjauhkan tangannya dari Aksa.

"Lo ngapain pindah kesini?" tanya Aksa to the point sambil membalikkan tubuhnya.

"Aku keluar dari sekolah karena disana gue di bully," jawab Sania dengan tangan sibuk mengusap lengan satunya lagi.

Aksa yang mendengarnya menghela nafasnya. Cowok itu menyentuh lengan Sania dan mengusapnya pelan.

"Yah semoga aja setelah pindah Lo gak bakalan dibully lagi," ucap Aksa menenangkan Sania.

Sania mendongakkan kepalanya. Matanya tampak berkaca-kaca. Membuat Aksa yang melihatnya juga ikut tersenyum tipis.

"Semoga aja," balas Sania tersenyum lebar.

"Mau gue anter ke ruang guru?" tawar Aksa yang langsung diangguki oleh Sania.

"Tapi sebelum pergi gue mau tanya sesuatu sama Lo kak," ucap Sania membuat Aksa yang ingin melangkahkan kakinya urung.

"Apa?" tanya Aksa.

"Soal yang tadi. Cewek bernama Laura tadi beneran pacar Lo kak?" tanya Sania.

"Hem," jawab Aksa yang kembali membuat Sania mengerutkan keningnya.

"Terus, kak Anna?" tanya Sania. Sungguh kepalanya pusing memikirkan hubungan Aksa bersama cewek bernama Laura dan juga Anna.

Aksa menghela nafasnya. Cowok itu melihat sekitarnya. Merasa keadaannya sepi. Aksa kembali menatap Sania.

"Lo mau tau jawabannya?" Jawab Aksa bertanya yang langsung mendapat anggukan antusias dari Sania.

"Datang ke apartemen gue nanti malam, alamatnya nanti gue kasih ke Lo," jawab Aksa.

AKSARAWhere stories live. Discover now