Aksara || 18

99.6K 5.1K 30
                                    

Don't forget vote and comment




🌷 Happy reading 🌷

    Anna terbangun dari tidurnya. Keningnya mengerut, merasa silau. Dengan perlahan dia membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit kamar.

Anna bangkit dari duduknya dan tiba-tiba sebuah handuk terjatuh dari atas keningnya. Anna menatap handuk tersebut dengan wajah bingung.

Lalu kepalanya menoleh kearah samping kirinya dan mendapati sebeskom air. Anna yang melihat hal itu tersenyum. Dia berpikir jika Aksa yang melakukan itu semua padanya.

Kemudian Anna melihat kearah jam dinding dan betapa terkejutnya dia melihat jam yang menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit.

"Duh aku kesiangan." Anna cepat-cepat berdiri dari duduknya dan seketika pening langsung menghampiri membuat Anna kembali terduduk diatas tempat tidur.

"Pusing," lirihnya sambil memegang kepalanya yang terasa berat dan juga pusing.

Anna menghela nafasnya. Gadis itu menyenderkan punggungnya ke kepala tempat tidur. Lalu mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja

Dia berniat mengirim pesan pada guru wali kelasnya untuk ijin tidak masuk sekolah, namun urung ketika melihat pesan dari Aksa.


Aksa
Gue udah ijinin Lo ke wali kelas Lo, jadi Lo gak perlu ijin lagi dan istirahat dirumah.

Dan inget satu lagi, gue ngelakuin ini bukan karena peduli sama Lo, tapi karena gue gak mau mama Emma nanti marah sama gue karena gak bisa jagain anaknya yang sakit.



Bukannya kecewa atau marah dengan pesan yang dikirim Aksa, Anna malah tersenyum lebar. Tidak peduli jika Aksa mengatakannya dia melakukan ini semua karena ibunya, tapi bagi Anna tetap saja. Aksa peduli padanya.

Anna meletakkan ponselnya. Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dengan hati-hati, tidak ingin pusingnya kembali datang.

Lalu kakinya perlahan berjalan menuju pintu kamar. Bertepatan dengan itu terdengar suara bel apartemen berbunyi. Membuat Anna mengurungkan niatnya untuk ke dapur dan berjalan menuju pintu apartemen.

Anna tersenyum lebar ketika membuka pintu hal pertama yang dia lihat adalah Dira, mertuanya.

"Ma." Anna menyalami Dira.

"Mama kenapa kesini?" tanya Anna sambil mempersilahkan Dira masuk kedalam.

"Tadi Aksa datang kerumah, dia bilang sama mama kalau kamu sakit terus dia minta sama mama buat buatin kamu sarapan dan disuruh jagain kamu," jawab Dira tersenyum dan menatap wajah Anna yang tampak pucat.

"Wajah kamu kelihatan pucat banget, kamu belum sarapan kan?" tanya Dira yang mendapat gelengan kepala dari Anna.

"Mama bawa makanan kesukaan kamu, tadi mama nanya sama mama kamu sebelum memasaknya," ujar Dira, wanita itu membawa Anna menuju dapur dan meletakkan rantang yang dia bawa diatas meja.

"Kamu duduk aja, biar mama yang siapin," ucap Dira, membuat Anna yang ingin mengambil piring terhenti. Dan duduk di kursi dengan paksaan Dira.

"Ini, dihabisin yah sayang. Sebelumnya mama mau minta maaf kalau rasanya beda sama buatan mama kamu," ujar Dira sambil memberikan sepiring bubur ayam pada Anna.

Anna menerimanya dengan senang. Bubur ayam merupakan makanan kesukaannya sejak kecil. Entah apa yang membuat gadis itu sangat menyukai bubur ayam, apalagi jika Emma yang membuatnya.

"Gak pa-pa kok, ma. Anna tetap suka," balas Anna tersenyum sambil memakan bubur ayam buatan Dira.

"Gimana? Enak gak?" tanya Dira menatap Anna dengan wajah cemas.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang