01

80.3K 2.5K 29
                                    

N: Jika ada typo tolong komen agar dapat saya perbaiki

.

.

.

Kasus pembunuhan lagi-lagi terjadi di jalan Mawar lorong Harapan indah. Ini sudah kasus yang ke 11 terjadi dari 3 bulan yang lalu. Korban nya hanya jatuh pada wanita dan pria yang berusia 18-25 tahun. Sejauh ini polisi masih mencari tau apa motif dari pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini yang membuat kerisauan para warga terutama warga yang rumahnya melewati lorong tersebut. Kita mengundang pihak ---

"Ck, sialan lagi-lagi pembunuhan terjadi disekitar sini. Apa yang dilakukan polisi hingga kesulitan menemukan pelaku itu ?. Akhh ayolah aku ketakutan sialan !" Pria yang memiliki tinggi 177 itu kini menyadarkan tubuhnya di sofa.

Dub..Dub..Dub..

"CIKOO BUKA PINTU NYA ANAK NAKAL ! AKU TAU KAU ADA DI DALAM. BUKA !!!" suara teriakan dan pukulan berasal dari luar rumah yang dipanggil Ciko tersebut.

"Apa sekarang tanggal penagihan hutang ?" Ciko tampak berfikir sejenak. Lalu langkah nya menuju pintu dan membuka pintu tersebut.

Plak..

Sebuah pukulan ringan didapat kepala Ciko.

"Owh ternyata kau bang. Ku kira kau penagih hutang tadi" Ciko mengusap kepala nya.

"Yak. Masuk sini" pria yang tingginya sekitar 188 itu menarik tangan Ciko kedalam rumah dan mendudukkan nya di sofa.

"Hai dengar adik nakal. Kau dengar kasus-kasus yang terjadi di lorong tempat mu sering lewat itu ? Ku tau kau pasti sudah menonton berita nya. Jadi, tolong dengarkan aku demi keselamatan mu. Jangan keluar pada tanggal 3,13,23,dan 30 pada malam hari" jelas pria itu kepada Ciko yang menatapnya serius

"Kenapa begitu bang ?"

"Karna kami pihak polisi sudah mencari tau kapan saja terjadinya pembunuhan itu. Kami sudah berpatroli disekitar sini memberitahu kan hal yang sama kepada warga. Jadi, menurut lah jika kau punya cita-cita ingin menjadi orang kaya" pria itu mengusap Surai atas Ciko

"Baiklah bang" Ciko tersenyum lebar.

"Ini uang saku mu untuk sebulan. Belajar lah yang rajin jika aku punya uang lebih lagi aku akan memberikan nya pada mu. Sekarang aku harus kembali berpatroli. Jaga dirimu baik-baik" pria itu mengecup kening Ciko sedikit lama sebelum langkah nya meninggal kan rumah kontrakan yang ditempati oleh Ciko.

Attlana Ciko. Nama pria manis yang menempati rumah kontrakan yang tak terlalu besar ini. Sebenarnya dirinya dulu adalah anak yang hidup dalam gelimangan harta. Namun, itu lah roda kehidupan. Orang tuanya terkena tipuan dari sesama rekan bisnis yang membuat orang tuanya jatuh miskin. Kedua orang tua Ciko juga meminjam uang kepada beberapa orang untuk membangun bisnis mereka kembali. Sayangnya tak sesuai dengan harapan bisnis yang mereka bangun kembali gagal sia-sia. Ayah Ciko justru bermain judi dan kalah berkali-kali lalu meminjam uang lagi dan lagi. Akibat di tagih hutang terus menerus akhirnya ayah Ciko mengalami depresi dan berakhir bunuh diri. Ibu Ciko juga tak bisa melakukan apa-apa dan berakhir mengikuti ayah Ciko. kedua orang tua Ciko bunuh diri dan meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berusia 15 tahun saat itu.

Ciko di rawat oleh sepupu nya yang memiliki pekerjaan sebagai seorang polisi. Namanya adalah Yongsi. Yong telah merawat Ciko dengan hasil jerih payah nya sendiri selama ini. Keluarga Yong tidak mau menampung Ciko karna Keluarga Ciko pernah membuat sesuatu yang membuat keluarga Yong membenci mereka.

Yong tak mau ikut mencampuri urusan keluarga mereka berdua. Ia ingin merawat Ciko karna baginya Ciko tak masuk kedalam hal yang membuat dirinya dan keluarganya rugi. Yang bermasalah adalah orang tua Ciko bukan Ciko. Saat ini usia Ciko telah memasuki 17 tahun. Dia baru saja duduk di kelas 2 SMA. Yong lah yang menyekolahkan Ciko dan menghidupkan Ciko selama 2 tahun ini.

Bahkan Yong juga membantu membayar hutang orang tua Ciko yang tidak bisa dibilang sedikit. Ciko sendiri juga mengambil kerja paruh waktu untuk membantu Hyung nya itu membayar hutang orang tuanya. Setelah pulang sekolah pukul 11 siang dirinya langsung bekerja hingga pukul 16.30. Gaji yang ia dapat lumayan banyak jika di buat rupiah maka sebesar 700 ribu selama sebulan.

Ciko itu anak yang berprestasi di sekolah. Dan cukup di senangi oleh beberapa orang. Bahkan bos tempat nya bekerja selama 2 tahun itu sudah menganggap Ciko sebagai anaknya sendiri. Daya tarik Ciko yang bisa meluluhkan banyak kalangan tak luput juga banyak yang membencinya. Ciko sering mendapat cibiran caper bahkan Ciko juga mendapat Bullyan di sekolah dan di tempat nya bekerja.

Ciko sendiri tak pernah memberi tahukan masalah yang terjadi pada dirinya kepada orang-orang yang menyayangi nya. Ia tak mau membebankan orang lain akibat dirinya lagi.

Brak

"CIKO KAU TAK LUPA PADA HUTANG MU BUKAN ?!" 3 orang berbadan cukup besar menerobos masuk begitu saja ke kontrakan Ciko.

"Tu-tunggu sebentar" Ciko berlari kekamarnya untuk mengambil uang yang ia sisihkan untuk membayar hutang. Lalu kembali berlari memberikan uang tersebut kepada kepala hutang.

"Kau tidak lupa jika hutangmu menunggak 3 bulan ? Ini baru kau bayar 1 bulan. Lalu mana sisanya ?" Pria yang menjadi bos menunduk kan badannya menatap Ciko tajam. Ciko memejam kan matanya dan meremas ujung bajunya. Ia takut, ia tak memiliki uang lagi untuk membayar tunggakan 2 bulan. Uang yang di beri Abang nya tak mungkin ia berikan karna itu untuk membayar SPP sekolah nya. Ciko juga tak masuk bekerja selama seminggu lebih karna ia fokus pada ujian. Maka dari itu upah yang ia dapat tak begitu banyak.

"Maaf kan aku tuan. Aku tak memiliki uang lagi. Aku berjanji akan membayar nya ketika aku memiliki uang. Ku mohon beri aku kesempatan" bibir Ciko bergetar karna takut.

"Akhh" tubuh kecil Ciko di dorong diatas sofa dan di himpit.

"Kau pikir kata maaf dapat membayar hutang mu hmm ?. Maka bayar dengan tubuh saja jalang"

"Tidak, kumohon jangan. Hic kumohon tuan beri aku kesempatan kumohon" Ciko menahan tangan pria besar di hadapan nya yang hendak membuka baju nya.

"Kau, ku beri kesempatan 1 bulan lagi untuk melunasi tunggakan mu. Jika kau tak membayar nya juga maka, persiapan tubuhmu untuk membayar nya. Mengerti ?"

Ciko dengan cepat mengangguk.

"Aku mengerti"

"Baiklah" pria itu diikuti oleh 2 orang lainnya keluar dari rumah Ciko. Ciko meringkuk takut diatas sofa lalu menangis disana. Ia takut jika selama sebulan ia tak mampu membayar tunggakan itu. Bagaimana mungkin ia dapat menghasilkan uang sebanyak 3 juta dalam sebulan. Pendapatan nya saja cukup jauh dari angka tersebut.

"Kenapa kalian begitu jahat meninggalkan ku dengan hutang kalian. Jika sudah mati setidaknya jangan memberikan beban untuk ku yang belum bisa menjadi apapun." Ciko mengucap kan itu untuk kedua orangtuanya. Ia mengusap pipi nya kasar. Ia menatap kalender rumah nya. 2 hari lagi bertepatan dengan tanggal 23 yang akan terjadi pembunuhan di lorong itu.

Anak itu tersenyum dan memejamkan matanya untuk tertidur.

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن