S²-10

8.9K 427 7
                                    

Brukk

Pintu kamar ruangan Abra di dobrak paksa. Membuat berlian yang tengah tidur didada Abra terlonjak kaget. Abra sendiri, ia sudah lelah memberontak.

"Tangkap wanita itu" perintah pria paruh baya, kepada 2 pengikut nya.

"Siap tuan" beberapa pria berseragam menangkap tubuh wanita yang masih bertelanjang bulat di kasur

"Tidak siapa kau. Lepas !" berontak berlian

"Aku ayah dari pria yang kau tiduri wanita sialan" tekan Wilson sembari menatap tajam kearah Berlian

Para pengawal yang menangkap Berliana pergi meninggalkan kamar.

"Ayah" Gumam Abra

"I'm here, boy" tuan Wilson menghampiri putra nya

Wilson menatap Abra sejenak, lalu melepaskan borgol yang menahan kedua tangan, Abra.

"Hic ayah, Ciko. Bagaimana dengan nya, ayah ?" Isak Abra

"Kami sedang menyelidiki keberadaan nya. Kau, segera bersihkan dirimu, jangan menangis" perintah tuan Wilson

"Tapi, bagaimana jika dia terluka ? Bagaimana dengan baby ?" Abra frustasi

"Maka dari itu, kau jangan lemah jika kau ingin mencari keberadaan nya" tekan tuan Wilson menatap Abra tajam

"Ku katakan, bersihkan dirimu. Istirahat, aku dan yang lain sedang melacak dan mengurus strategi. Kau harus memulihkan diri, baru kau akan bergabung membantu" Wilson melempar baju Abra yang sebelumnya berceceran di lantai

"Pulang dan istirahat untuk hari ini. Jangan melakukan hal gegabah yang justru semakin membuat ini rumit. Dengarkan aku, jika kau butuh bantuan ku. Mengerti ?" Tanya Wilson sembari menatap Abra yang mulai mengenakan pakaian nya

"Mengerti, ayah" gumam Abra. Bagaimana pun, ia memang membutuhkan bantuan ayahnya. Tak ada yang bisa ia lakukan, selain menurut.

.

.

.

"Heung" Ciko mengusap matanya

"Jangan terlalu keras mengusap nya" seseorang menahan tangan Ciko

Perlahan, mata kecil yang semakin menyipit itu terbuka, menoleh kearah seseorang berada.

Ciko menarik tangan nya kasar setelah tau siapa yang menahan nya.

"Aku mau pulang" Ciko duduk sejenak diatas ranjang sebelum mulai berdiri.

"Untuk apa ? Untuk melihat pernikahan suami mu dan selingkuhannya ?" Tanya Qiel yang melipat kedua tangan

"Aku percaya kepada suami ku" tegas Ciko berlalu ingin keluar dari kamar

Clek...clek..
Pintu di kunci

"Buka" pinta Ciko kepada Qiel

"Aku tak mengizinkan mu pergi" Qiel mulai berdiri dari duduknya menghampiri Ciko

"Kembali pada ku" pinta Qiel yang kini berada dihadapan Ciko

"Dalam mimpi mu. Aku tak ingin hidup dengan psikopat gila seperti mu"

"Hahaha... Didikan Abra memang bagus sekali. Kau sudah pandai dalam hal menjelekkan orang lain hanya karna kau sudah hidup bebas bersama orang kaya ?" Qiel menarik rambut atas Ciko

"Akhh lepas" Ciko mencengkram kuat tangan yang menarik rambutnya

"Hai. Ingat, identitas aslimu adalah jalang. Kau bebas untuk di nikmati oleh siapapun. Pilihan mu hanya 2. Kehilangan anak mu atau mau bersama ku" Qiel melepas tarikannya

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang