17

13.5K 699 7
                                    

Sudah seminggu, Ciko merasa hidup nya sangat tentram. Qiel yang tak pernah menganggu nya, atau bisa dibilang seolah-olah membebaskan nya melakukan apapun. Bahkan, tak pernah lagi mengantar atau menjemput nya pulang dari sekolah.

Dan di sekolah, Xio juga tak pernah lagi membully dirinya, justru malah sebaliknya. Xio menjaga nya dari orang lain yang berniat jahat..

"Kenapa kau melamun ?" Tanya Hana.

"Aku merindu kan masa-masa dulu. Masa-masa yang ku maksud, saat orang tua ku ada dan kami hidup berkecukupan" jelas Ciko dengan raut wajah sedihnya

"Ciko, jangan sedih-sedih. Kau bisa menganggap orang tua ku, orang tua mu juga. Dan kau sendiri, sudah ku anggap adik ku. Ya, meski kau lebih tua beberapa bulan dari ku dan badan mu lebih besar. Tapi, kau sangat menggemaskan, makanya kau cocok jadi adik ku" crocos Hana yang membuat Ciko geli sendiri.

"Hahaha iya kaka ku, Hana" senyum keduanya terbit.

"Kau ingin main kerumah ku sehabis pulang sekolah ?" Tawar Hana

"Boleh ?" Tanya Ciko balik

"Tentu saja boleh, ibu ku juga memasak kue panggang kemarin. Mari kita habis kan bersama-sama nanti" ajak Hana dengan semangat yang membara

"Masalah makanan, kau mengajak orang yang tepat" ujar Ciko

Hahahaha

Tawa keduanya terdengar, hingga percakapan itu terus berlanjut ke pembahasan yang lain. Percakapan keduanya berakhir akibat guru sudah memasuki kelas.

"Anak-anak, kalian akan mengadakan ujian 2 hari lagi. Bertepatan tanggal 13 hari Rabu. Ibu akan memberikan kisi-kisi semua mapel. Dan sihlakan kalian pelajarinya di rumah, jika ada kesulitan, kalian bisa memberitahu guru mapel yang membuat kalian kesulitan. Karna ini terdengar dadakan, kalian akan di liburkan dan kembali sekolah saat ujian saja. Hari ini kalian akan pulang pukul 10, sekitar 1 jam lagi" jelas guru muda cantik, wali kelas mereka.

Awalnya, semua anak-anak hendak protes dengan kedadakan yang tiba-tiba namun, terurung akibat mendapat kan libur.

"Sihlakan maju satu-satu mengambil kisi-kisi nya di meja ibuk"

Satu persatu siswa dari pojok kanan maju ke depan depan di ikuti yang lainnya.

"Akh" ringis Ciko pelan saat hendak berdiri dari kursinya. Tiba-tiba saja, perutnya terasa kram.

"Ada apa Ciko ?" Tanya Hana

"Perut ku terasa sakit, Hana. Aku minta tolong sekalian ambil milik ku ya, Hana ?" Pinta Ciko yang kembali duduk di kursinya.

"Baiklah"

Ciko memegang perutnya yang terasa menusuk.

"Ada apa ?" Tanya seseorang

Ciko menoleh

"Perut ku sakit, Xio. Seperti nya karna aku tidak sarapan tadi" jelas Ciko

"Mari ke kantin" Xio menarik tangan Ciko

"Akhh sakit, Xio" perut nya berbenturan dengan tepi meja.

"Maaf kan aku, maaf" Xio mengelus perut Ciko yang sakit.

Banyak yang menonton aksi mereka. Bahkan, wali kelas pun menikmati pertunjukan itu.

"Sudah ? Maaf kan aku, ya ?" Xio menatap Ciko, namun tangan nya masih fokus mengusap perut itu.

"Hmm, sudah tidak apa-apa" senyum Ciko

"Syukurlah. Mari kekantin" Xio menggenggam tangan Ciko erat.

Keduanya meninggal kan kelas, karna memang tidak akan belajar setelah ini.

"Kau ingin apa ?" Tanya Xio

"Aku mau nasi goreng dan susu" jawab Ciko yang diangguki oleh Xio

"Tunggulah disini, aku akan memesan kan nya" Xio meninggalkan Ciko.

Seperginya Xio, perut Ciko kembali sakit. Ia meremas celana seragamnya menahan sakit.

"Hai kau, apa kau jalang ?" Ciko mendongakkan kepalanya

"Siapa kau berani nya mendekati, Xio ?" Seorang wanita dengan 2 sekawan nya. Cantik dengan seragam rapi.

"Aku hanya teman, Xio" jawab Ciko. Bibirnya terasa bergetar menahan sakit yang tak karuan.

"Kau ingin menangis ? Hahaha. Apa kau sedang berakting sekarang" Gadis itu mencengkram pipi Ciko kuat.

"Tolong jangan" Ciko melepas kan cengkraman itu. Jika lawannya wanita, sudah pasti Ciko bisa melawan.

"Ingat, aku ini Anita. Aku adalah wanita yang sudah di jodohkan kepada Xio. Xio adalah milik ku. Jadi, kau jauhi dia, sebelum aku bertindak kasar" ancam Anita.

Dada Ciko merasa sesak mendengar penjelasan itu. Kepala nya benar-benar pening saat ini.

"Ciko" itu Xio dengan nampan berisi makanan Mereka

"Ada apa kau kemari ?" Tanya Xio kepada wanita bernama Anita itu

"Aku ini adalah calon mu jadi, tolong jauhi dia Xio" pinta Anita

"Kau pikir aku ingin di jodohkan dengan mu ?. Jangan harap ! Pergilah, kau membuat selera makan kami hilang" bentak Xio yang telah meletakkan pesanan mereka diatas meja. Dan mendarat kan bokong nya tepat di sebelah Ciko.

"Tapi Xio -"

"Pergi" Xio menatap ke 3 nya tajam.

"Ck" benar saja, ke 3 nya langsung meninggalkan Xio dan Ciko.

"Hai, kenapa kau tampak pucat ? Kau sakit" Xio menyentuh kening Ciko. Tak terasa panas tapi Ciko tampak menahan sakit

"Apa yang sakit ?" Tanya Xio

"Perut ku" jawab Ciko yang hendak menangis

"Hai, jangan menangis. Kau apa kau punya riwayat maag ? Maka makan dulu. Aku akan mengusap perut mu" Xio mengarahkan tangannya mengusap-usap perut Ciko.

"Makanlah" suruh Xio kepada Ciko.

"Kau ingin aku suap ?" Tawar Xio

"Tidak" Ciko bergegas memakan nasi gorengnya.

Xio yang menatap itu, tersenyum. Dia sendiri, mulai menikmati nasi goreng dengan sebelah tangannya yang fokus mengusap perut Ciko.

Ciko merasa baikan lagi saat merasakan Xio mengusap perutnya.
Keduanya hanya fokus pada makan. Hingga beberapa menit, barulah acara mereka selesai. Ciko menompangkan punggung nya pada kursi, lalu menatap tangan Xio yang masih mengelus-elus perut nya.

"Ini nyaman" gumam Ciko

"Apa ?" Tanya Xio yang kurang jelas mendengar ucapan Ciko

"Bukan apa-apa" elak ciko.

"Aku akan mengantar kan piring ini kembali ke tempat nya, ya ?" Izin Xio

"Hmm" angguk Ciko menyetujui..

Xio kembali meninggalkan Ciko.

Ciko menatap perut nya, tidak terasa sakit lagi.

"Benar-benar maag" ujar Ciko

"Ayok ke kelas" ajak Xio.

Ciko mulai berdiri dan mengikuti Xio yang melangkah menuju kelas.

"Ciko, milik mu ada di laci ok" ujar Hana

"Terimakasih, Hana" senyum Ciko

Ciko memasukkan kisi-kisi yang telah diambil Hana untuknya kedalam tas.

"Ujian sudah tiba. Berarti, hanya setahun tahun lagi kita berada di sekolah ini, Hana" ucap Ciko yang angguki Hana

"Benar, mari kita bersaing untuk ujian penaikkan kelas ini Ciko" ajak Hana

"Hahha tentu, mari bersaing" Hana dan Ciko bertos tonjok 👊🏻

Beberapa orang yang mendengar percakapan itu, bergidik ngeri.

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang